Lahan Pertanian di Cilegon Menyusut Hampir 50 Hektar, Beralih Fungsi Jadi Pemukiman

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Lahan pertanian di Kota Cilegon mengalami penyusutan hingga hampir 50 hektar pada tahun 2023.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, pada tahun 2022 lahan baku sawah di Kota Cilegon sekitar 1.358,5 hektar. 

Kemudian pada tahun 2023 lahan baku sawah Kota Cilegon menyusut menjadi 1.108,7 hektar. 

Baca juga: Paslon Wali dan Wali Kota Cilegon Robinsar-Fajar Dijadwalkan Daftar ke KPU di Hari Kamis

Kepala DKPP Kota Cilegon, M. Ridwan mengatakan, penyusutan itu karena terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian kini digunakan menjadi pemukiman.

"Itu kan akibat perkembangan industri adanya perumahan dan lain-lain, itu hal yang wajar, masyarakatnya juga secara pribadi membangun rumah," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (28/8/2024). 

Sebagai upaya dalam mempertahankan lahan pertanian yang masih ada. 

Ridwan menyebut, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya. 

Salah satunya dengan meningkatkan produksi pertanian.

"Seperti sawah, kita gencar-gencarnya meningkatkan jumlah produksi yang dikawal oleh Kementerian Pertanian," katanya. 

Melalui program pipanisasi, lahan sawah yang sebelumnya dilakukan satu kali tanam, kini dimaksimalkan untuk dua kali tanam dalam setahun. 

Hal itu dilakukan guna meningkatkan hasil produksi pertanian. 

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pangan Warga, Desa Cisalam Serang Kembangkan Pertanian Organik

"kemudian kita juga meningkatkan urban farming yaitu pertanian perkotaan dengan meningkatkan terutama di KWT (kelompok wanita tani,-red)," jelasnya.

Ridwan menyebut ada sekitar 80 KWT di Kota Cilegon yang menjadi binaan DKPP Kota Cilegon.

Belum lama ini, kata dia, pihaknya telah menggelontorkan bantuan senilai Rp 50 juta untuk 7 KWT di Kota Cilegon.