Lahan Pertanian di Cilegon Menyusut Hampir 50 Hektar, Beralih Fungsi Jadi Pemukiman

Lahan pertanian di Kota Cilegon mengalami penyusutan hingga hampir 50 hektar pada tahun 2023.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Tajudin/TribunBanten.com
Kepala DKPP Kota Cilegon, M. Ridwan mengatakan, penyusutan itu karena terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian kini digunakan menjadi pemukiman. 

"Bantuan itu untuk KWT, untuk meningkatkan produksi pertanian supaya menguatkan ketahanan pangan kita," ungkapnya. 

Sementara itu, Fungsional Pengawasan Mutu Hasil Pertanian pada DKPP Kota Cilegon, Sutisna menambahkan lahan pertanian di Kota Cilegon kebanyakan beralih fungsi menjadi pemukiman dan tempat-tempat workshop. 

"Lahan pertanian di kita itu beralih fungsi jadi pemukiman, perumahan, tempat-tempat seperti itu workshop dan lain-lain," katanya. 

Meski Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri, kata dia, namun dari sisi pertanian Kota Cilegon memiliki empat komunitas unggulan. 

Mulai dari pertanian padi, jagung, kacang tanah dan melon. 

Dengan adanya penyusutan lahan pertanian khususnya pesawahan di Kota Cilegon, kata Sutisna, pihaknya tentu memiliki kekhawatiran atas hal itu. 

Sebab kata dia, dengan menyusutnya lahan sawah maka produksi padi akan semakin berkurang. 

"Artinya ketika kita menghitung konsumsi perkapita per orang khususnya beras itu kekurangan, kita hanya bisa memasok 10 persen, produksi padi dari lokal kita" katanya. 

Selebihnya, Pemerintah Kota Cilegon menyetok persedian beras dari daerah luar Kota Cilegon.

Seperti Lampung, Karawang Jawa Barat dan Kabupaten Serang Provinsi Banten. 

"Makanya saat ini, kita upayakan dengan adanya program pompanisasi dari kementerian pertanian yaitu mengupayakan untuk meningkatkan produksi padi," katanya. 

Dengan lahan terbatas ini, lanjut dia, pihaknya mencoba meningkatkan produksi pertanian para petani melalui pompanisasi pada pengairan. 

"Jadi yang tadinya sawah nya tadah hujan, kalau ada sumber airnya kita manfaatkan. Yang tadinya satu kali tanam dalam satu tahun, jadi dua kali tanam dalam setahun, apalagi di Cilegon mayoritas tadah hujan, makanya kita maksimalkan di pompanisasi," tandasnya. 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved