Jutaan Ton Sampah TPA Rawa Kucing Kota Tangerang Mulai Ditata untuk Diolah Jadi Energi Listrik

Jutaan ton volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing mulai dilakukan penataan oleh PT Oligo Infra Swarna Nusantara.

Editor: Ahmad Haris
Tribuntangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Suasana TPA Rawa Kucing di Neglasari, Kota Tangerang yang sudah melebihi kapasitas muatan, Rabu (4/9/2024). 

TRIBUNBANTEN.COM - Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Kota Tangerang yang mencapai Jutaan ton volume, kini mulai ditata.

Melansir TribunTangerang.com, penataan tersebut dilaksanakan untuk memilah beragam jenis sampah yang ada di tempat penampungan akhir yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang, Banten tersebut.

Direktur Utama PT Oligo Infra Swarna Nusantara, Agung Dipo mengatakan, kegiatan itu berkaitan dengan rencana pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing menjadi Energi Listrik (PSEL).

Baca juga: Tampung 1.500 Ton Sampah dalam Sehari, TPA Rawa Kucing Hampir Overload, Ini Langkah Pemkot Tangerang

"Kami mulai melakukan penataan, jadi sampah yang ada di TPA Rawa Kucing ini akan kami pilah-pilih lebih dulu untuk ditreatment menjadi sampah yang siap dilakukan pembakaran," ujar Agung kepada awak media, Rabu (4/9/2024).

Penataan sampah tersebut dilakukan dengan mengerahkan lima alat berat, yakni empat eskavator atau alat pengeruk dan satu unit bulldozer.

 

Setelah dilakukan penataan, sampah-sampah tersebut akan dipindahkan ke pabrik yang mengubah sampah menjadi energi listrik di Kawasan Jatiuwung.

"Pelaksanaan PSEL ini ada tiga tahapan yang pertama adalah penataan, mobilisasi dan juga mengelola," kata dia.

"Jadi setelah nanti sampahnya sudah ditreatment akan dimobilisasi ke pabrik untuk diolah menjadi energi listrik dengan metode pembakaran," sambungnya.

Nantinya dalam satu hari pabrik PSEL itu akan mengolah sebanyak 2.000 ton sampah dari masyarakat yang ada di TPA Rawa Kucing menjadi daya tenaga listrik.

Sampah tersebut akan diubah menjadi energi daya listrik sebesar 40 megawatt untuk dipasok ke wilayah Jawa dan Bali.

Jadi pabrik di jatiuwung ini akan mampu menampung 2.000 ton sampag yg nanti bisa diproyeksikan menjadi listrik itu sekira 40 megawatt yg nanti akan kami ekspor ke PLN melalui jaringan jawa bali.

"Jadi pabrik di Jatiuwung ini akan mampu menampung 2.000 ton sampah yang nanti bisa diproyeksikan menjadi listrik itu sekira 40 megawatt," tuturnya.

"Selanjutnya kami sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengekspor daya listrik itu melalui jaringan Jawa-Bali," jelas Agung Dipo. 

Diberitakan sebelumnya, rencana Pemerintah Kota Tangerang untuk membangun pabrik Pengolahan Sampah Energi Listrik akhirnya mulai menemukan titik terang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved