Penculikan Anak di Banten

DP3AP2KB Beri Perlindungan Terhadap Anak Pelaku Pembunuhan Bocah di Cilegon

DP3AP2KB Kota Cilegon memberikan perlindungan terhadap anak, dari salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap APH bocah 5 tahun asal Cilegon

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Tajudin/TribunBanten.com
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma mengatakan akan memberikan perlindungan terhadap anak, dari salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap APH bocah 5 tahun asal Cilegon. 

Laporan Wartawan, TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon memberikan perlindungan terhadap anak, dari salah satu pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap APH bocah 5 tahun asal Cilegon.

Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma mengatakan upaya itu dilakukan sifatnya untuk perlindungan terhadap anak.

"Karena si pelaku mempunyai anak, kami dari UPT PPA berkoordinasi dengan Unit PPA Polres kita bisa melindungi anak ini," ujarnya saat di Aula Setda Kota Cilegon, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: Ini Pengakuan 3 Tersangka Utama Kasus Penculikan dan Pembunuhan Anak di Kota Cilegon

Adapun perlindungan itu dilakukan sampai kapan waktunya, kata dia, tentu harus sepakati.

Karena tidak mungkin perlindungan terhadap anak pelaku, lanjut Lia, dilakukan selama ibunya menjalani proses hukum.

"Sementara ini kita akan amankan di rumah aman, dan kita juga akan lindungi si anak, nanti kita akan koordinasi dengan orang tua si anak untuk bagaimana solusi untuk si anak," jelasnya.

Lia berharap, selain perlindungan itu dilakukan oleh pemerintah.

Minimal dari pihak keluarga bisa memberikan perlindungan  terhadap si anak.

Sebagaimana pengakuan dari tersangka SA, dirinya memiliki dua orang anak yang usianya masih berusia 10 tahun dan 12  tahun.

Sementara untuk keluarga, lanjut Lia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan ibu korban. 

Lantaran orang tua korban sedang berada di luar Cilegon, sehingga pihaknya masih menunggu perkembangan dari pihak keluarga.

Karena ayah korban saat ini masih berada ada di Padang dan ibu korban di Bekasi.

"InsyaAllah kalau misalnya kembali lagi ke Cilegon, nanti kita akan coba memberikan pendampingan minimal si orang tua korban tidak trauma atas insiden itu, minimal kita berikan pendampingan secara psikologi," ucapnya.

Selain itu, Lia juga mengimbau kepada masyarakat Cilegon agar insiden itu tidak terjadi menimpa anak di Cilegon.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat Cilegon bagaimana bisa terus melindungi anaknya.

"Karena kita tidak tahu orang di lingkungan kita orang terdekat kita hati mereka seperti apa, harus diawasi jangan sampai lengah, karena kejahatan tidak tahu datang dari mana saja," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved