Kabar Dunia

Dewan Eropa Meradang saat Israel Serang 2 Prajurit TNI UNIFIL di Lebanon: Tak Dapat Diterima!

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan serangan Israel terhadap operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon tindakan yang tidak dapat diterima

Editor: Ahmad Haris
Mahmoud Zayyat/AFP
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, pada 26 Agustus 2020. Serangan Israel telah melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia dan merusak properti PBB.  

UNIFIL memiliki sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian yang ditempatkan di Lebanon selatan.

Di sisi lain, ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat sejak perang pecah pada tahun lalu antara Israel dan Hamas, kelompok militan lain yang didukung Iran.

Hizbullah telah menembakkan roket, rudal, dan pesawat nirawak ke Israel utara sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan Hamas.

Israel telah menanggapinya dengan serangan udara yang semakin gencar dan pembunuhan yang ditargetkan terhadap komandan Hizbullah sambil mengancam operasi yang lebih luas.

Baca juga: Konflik Meluas, Mesir dan Yordania Janji Bantu Lebanon Hadapi Serangan Zionis Israel

Pertempuran yang berlangsung setahun itu telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan sebelum eskalasi baru-baru ini.

Israel telah bersumpah untuk melakukan apapun untuk memastikan warganya dapat kembali ke rumah mereka di utara.

Sementara, Hizbullah mengatakan akan terus melancarkan serangan roket hingga ada gencatan senjata di Gaza, sesuatu yang tampaknya semakin jauh.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Prajurit TNI Kena Serangan Israel di Lebanon, Presiden Dewan Eropa: Tak Dapat Diterima

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved