Kabar Dunia

Dewan Eropa Meradang saat Israel Serang 2 Prajurit TNI UNIFIL di Lebanon: Tak Dapat Diterima!

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan serangan Israel terhadap operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon tindakan yang tidak dapat diterima

Editor: Ahmad Haris
Mahmoud Zayyat/AFP
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, pada 26 Agustus 2020. Serangan Israel telah melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia dan merusak properti PBB.  

TRIBUNBANTEN.COM - Serangan Israel terhadap operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, mendapat kecaman dari Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.

Menurutnya, tindakan itu bukan tindakan yang bertanggung jawab dan tidak dapat diterima.

Serangan Israel telah melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia dan merusak properti PBB.

Baca juga: Pencuri di Lebanon Diikat Hizbullah di Tiang Pinggir Jalan Gegara Nekat Menjarah saat Invasi Israel

Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut, mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

Naqoura terletak di selatan Lebanon, di area yang disebut "garis biru."

Pasukan Perdamaian PBB berada di kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon.

 

 

"Serangan terhadap misi perdamaian PBB tidak bertanggung jawab, tidak dapat diterima dan itulah sebabnya kami menyerukan kepada Israel dan kami menyerukan kepada semua pihak untuk sepenuhnya menghormati hukum humaniter internasional," ungkap Michel kepada AFP di sela-sela pertemuan puncak di Laos pada Jumat (11/10/2024), dilansir Al Jazeera.

Minta Penjelasan Resmi Israel
Charles Michel bergabung dengan kelompok pemimpin internasional dan negara anggota yang menyumbangkan pasukan ke pasukan sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), pada saat Israel sudah diawasi dari berbagai sisi atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Di antara yang paling lantang adalah Italia, di mana menteri pertahanan Guido Crosetto mengatakan ia telah meminta penjelasan resmi dari otoritas Israel mengenai serangan terhadap pangkalan UNIFIL, yang menurutnya “bukanlah sebuah kecelakaan atau kesalahan”.

“Kami tidak akan menerima pembenaran bahwa pasukan militer Israel sebelumnya telah memberi tahu UNIFIL bahwa beberapa pangkalannya harus ditinggalkan,” katanya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk PBB, Hari Prabowo, mengatakan insiden tersebut “dengan jelas menunjukkan bagaimana Israel memposisikan dirinya di atas hukum internasional, di atas impunitas, dan di atas nilai-nilai perdamaian kita bersama”.

Sikap Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon selatan yang melukai dua personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved