Kisah Nenek di Serang Banten, Merajut Tas hingga Kopiah Sejak Duduk di Sekolah Dasar

Umur hanyalah angka, itulah kata yang pas disematkan kepada Hasnawati warga Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Misbahudin/TribunBanten.com
Umur hanyalah angka, itulah kata yang pas disematkan kepada Hasnawati warga Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. 

“Kalau buat tas rajutan bisa memakan waktu sampai satu pekan,” katanya.

Harga tas rajutan itu dijual seharga Rp 200.000-Rp 250.000, lebih mahal jika dibandingkan kopiah karena membutuhkan waktu lebih lama.

Modal yang dikeluarkan untuk membuat karya rajutan sebesar Rp 30.000.

Modal yang diambil dari keuntungannya berdagang itu digunakan untuk membeli satu benang rajut bermotif warna.

"Pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ucapnya.

Walaupun sudah bisa sejak kelas 4 SD, Hasnawati mengaku masih kesulitan dalam merajut.

Apalagi ketika ada pesanan yang tidak sesuai ukuran sehingga dia membongkar untuk mengulang rajutannya.

Menurutnya, merajut bukan sesuatu hal yang mudah bisa dilakukan oleh semua orang, karena harus ada kesabaran dan keuletan. 

"Jadi harus sabar," ujarnya.

Keterampilannya membuat produk rajutan membuat warga tertarik untuk bisa belajar kepada Hasnawati.

"Sekarang mereka bisa buat sendiri," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved