Atta, Raffi Ahmad hingga Pejabat Ikut Tren Transplantasi Rambut, Bahayakah? Ini Penjelasan Dokter

Transplantasi rambut atau hair transplant sedang marak di Indonesia. Mulai dari artis hingga pejabat melakukan transplantasi rambut.

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Atta, Raffi Ahmad hingga Pejabat Ikut Tren Transplantasi Rambut, Bahayakah? Ini Penjelasan Dokter
Istimewa
Ilustrasi Transplantasi Rambut

TRIBUNBANTEN.COM - Transplantasi rambut atau hair transplant sedang marak di Indonesia. 

Mulai dari artis hingga pejabat melakukan transplantasi rambut.

Baca juga: Tren Kasus Perceraian Gegara Judi Online di Kota Cilegon Meningkat!

Apa itu transplantasi rambut dan bahayakah?

Transplantasi rambut adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengatasi kebotakan.

Transplantasi rambut dilakukan dengan cara memindahkan folikel rambut dari area yang memiliki banyak rambut (biasanya di bagian belakang kepala) ke area yang mengalami penipisan atau kebotakan.

Tren ini sedang marak di kalangan artis hingga pejabat.

Kaka Slank, Vincent Rompies, Ringgo Agus Rahman, Dave Hendrik, Ucie Sucita, Rizky Alatas, Verdi Solaiman, Shandy Sjarif, Tengku Tezi, Reza Aditya, Desta Mahendra, Piyu Padi adalah beberapa nama besar yang pernah melakukan transplantasi rambut.

Dalam penjelasannya, dokter estetika dari Jakarta Hair Transplant, dr Cynthia Lawrence menganalogikan transplantasi rambut dengan proses membudidayakan tanaman. 

Sederhananya, prinsip transplantasi rambut dapat disepadankan seperti proses menanam bibit tanaman yang sudah tumbuh ke tanah. 

“Bibit tanaman yang terdiri dari akar, batang, dan tunas tersebut lantas ditanamkan ke tanah yang baru. Pada awalnya tunas tanaman ini akan gugur, namun setelah beberapa waktu akarnya beradaptasi dan tunas baru akan mulai bertumbuh," kata dia, Jumat (1/11/2024).

Bagaimana Transplantasi Rambut Bekerja? 

Transplantasi rambut adalah prosedur medis yang melibatkan pemindahan folikel rambut sehat dari area donor ke area yang mengalami kebotakan atau penipisan. 

Area donor biasanya diambil dari bagian belakang atau samping kepala, karena rambut di area ini lebih resisten terhadap hormon DHT (dihydrotestosterone)—hormon yang sering menjadi penyebab utama kebotakan berpola pada pria maupun wanita. 

Baca juga: Buru Cuan di Tahun Politik, Perusahaan asal Tangerang Kenalkan Tren Kaos Terkini

Siklus Pertumbuhan Rambut 

Rambut manusia tumbuh dalam empat fase: anagen, catagen, telogen, dan exogen. Di sinilah siklus tersebut mempengaruhi keberhasilan transplantasi rambut: 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved