Profil Jenderal Sigit dan Komjen Ahmad Dofiri: Dua Pimpinan Tertinggi Polri Mantan Kapolda Banten

Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komisaris Jenderal atau Komjen Ahmad Dofiri, dua pucuk pimpinan Polri yang sama-sama pernah menjadi Kapolda Banten. 

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribun Banten/Ist
Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komisaris Jenderal atau Komjen Ahmad Dofiri, dua pucuk pimpinan Polri yang sama-sama pernah menjadi Kapolda Banten.  

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini adalah sosok dan profil Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komisaris Jenderal atau Komjen Ahmad Dofiri, dua pucuk pimpinan Polri yang sama-sama pernah menjadi Kapolda Banten.  

Ya,  Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan Kapolri saat ini, yang telah menjabat hampir genap 4 tahun.  

Sementara Komjen Ahmad Dofiri merupakan perwira tinggi Polri yang baru saja resmi dilantik menjadi Wakapolri.

Baca juga: Sosok dan Profil Letjen Marinir Suhartono, Ditunjuk Jadi Irjen TNI, Pernah Tumpas Perompak Somalia!

Baik Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau Komisaris Jenderal atau Komjen Ahmad Dofiri, kedua pernah menjabat sebagai Kapolda Banten

Profil Singkat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri mengeluarkan surat kepada jajaran Korps Lalu Lintas Polri untuk meninggalkan tilang manual dan memanfaatkan tilang elektronik.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri mengeluarkan surat kepada jajaran Korps Lalu Lintas Polri untuk meninggalkan tilang manual dan memanfaatkan tilang elektronik. (Tribun Tangerang/Desy Selviany)

Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah seorang Kapolri yang pernah menjabat sebagai Kapolda Banten.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertugas sebagai Kapolri sejak 27 Januari 2021.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggantikan posisi yang ditinggalkan Jenderal (Purn) Idham Azis.

Sebelum menjabat sebagai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kabareskrim mulai 6 Desember 2019 hingga 27 Januari 2021.

 

 

Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri beragama Kristen kedua dalam sejarah setelah Widodo Budidarmo (1974–1978).

Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri termuda kedua dalam sejarah saat dilantik (51 tahun, 267 hari), hanya kalah dari Tito Karnavian, yang berusia 51 tahun, 261 hari saat dilantik pada 2016.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah.

Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati.

Setelah itu, dia menduduki posisi Wakapolrestabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolresta Solo.

Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri.

Sejak bulan Mei 2013, dirinya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia pernah menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.

Ia kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dan pada 27 Januari 2021, ia dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kapolri.

Kasus-kasus besar yang pernah dibongkar sebagai Kabareskrim Polri adalah penangkapan buron penyiram air keras pada Novel Baswedan, Maria Lumowa, dan Djoko Tjandra.

Akan tetapi, terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus Novel Baswedan dan Djoko Tjandra ketika sejumlah perwira aktif Polri ikut menjadi tersangka dalam aksi kriminal tersebut.

Dalam kasus suap surat jalan Djoko Tjandra, nama Listyo Sigit disebut oleh Irjen Napoleon Bonaparte saat sidang, serta menyeret Brigjen Prasetijo Utomo, yang juga lulusan Akpol 1991, sebagai tersangka.

Bareskrim Polri yang mengambil alih kasus dari Polda Metro Jaya untuk penetapan tersangka Habib Rizieq, terkait kerumunan di masa pandemi yang dikawal aparat dan tidak mengizinkan hasil tes usap diungkap ke publik atas dasar privasi, juga menjadi sorotan luas diakibatkan tragedi terbunuhnya enam anggota FPI di tengah-tengah proses pemeriksaan Polda terhadap saksi kasus kerumunan.

Kasus besar yang sedang ditangani selama menjabat sebagai Kapolri adalah kasus pembunuhan brigadir J, Kerusuhan Stadion Kanjuruhan dan jaringan narkoba yang melibatkan Inspektur Jenderal.

Profil Singkat Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri

Berikut sosok dan profil Komisaris Jenderal Polisi atau Komjen Pol Ahmad Dofiri.
Berikut sosok dan profil Komisaris Jenderal Polisi atau Komjen Pol Ahmad Dofiri. (Kolase TribunBanten.com/Ist/Net)

Komjen Ahmad Dofiri ditunjuk menjadi Wakapolri berdasarkan telegram ST/2517/XI/KEP./2024 yang keluar pada Selasa (12/11/2024).

Selain pengangkatan Komjen Ahmad Dofiri jadi Wakapolri, sejumlah petinggi Polri mendapat promisi. 

Irjen Dedi Prasetyo mendapat posisi baru sebagai  Irwasum Polri, Irjen Chryshnanda Deilaksana sebagai Kemendiklat Polri.

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Komjen Ahmad Dofiri lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 4 Juni 1967 atau saat ini berusia 56 tahun.

Komjen Ahmad Dofiri adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Saat kelulusannya, ia menerima penghargaan Adhi Makayasa.

Profil Komjen Ahmad Dofiri

Komjen Ahmad Dofiri merupakan mantan Kapolda Banten yang ditunjuk menjadi Wakapolri.

Ahmad Dofiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989.

Sepanjang kariernya, ia mengemban berbagai posisi strategis.

Memulai karier sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang di Polda Metro Jaya pada 1990, ia kemudian menjabat sebagai Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991.

Pada 2005, Dofiri diangkat sebagai Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri. 

Dua tahun kemudian pada 2007, ia menjabat sebagai Kapolres Bandung, dan pada 2009, ia menjadi Wakapolwiltabes Bandung serta Kapoltabes Yogyakarta.

Kariernya berlanjut ketika ia bertugas sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010, dan selanjutnya dipercaya sebagai Koorspripim Polri.

Ia juga menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012 dan diangkat sebagai Wakapolda DIY pada 2013.

Dari 2014 hingga 2016, Ahmad Dofiri berperan sebagai Karobinkar SSDM Polri, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Banten dan Karosunluhkum Divkum Polri.

Baca juga: Tetap Dihukum Penjara Seumur Hidup Gegara Narkoba, Ini Profil Teddy Minahasa, Mantan Kapolda Banten

Pada 2016, ia diangkat sebagai Kapolda DIY, dan menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri pada 2019.

Kariernya terus menanjak hingga ia dipercaya sebagai Kapolda Jawa Barat pada 2020, diikuti dengan jabatan sebagai Kabaintelkam Polri pada 2021.

Terakhir, pada 2023, ia menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, mempertegas perannya sebagai salah satu perwira berpengalaman dalam menjaga keamanan dan membangun profesionalisme di Polri.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved