Ponpes Dibakar Warga
Situasi Ponpes di Serang setelah Digeruduk Warga, Pakaian Dalam hingga Kitab Berserakan
Sejumlah warga menggeruduk satu unit pondok pesantren milik K (42) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANNTEN.COM, SERANG - Sejumlah warga menggeruduk satu unit pondok pesantren milik K (42) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Pasca penggerudukan, situasi di pondok pesantren masih terlihat porak-poranda.
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, aparat kepolisian TNI masih berjaga di lokasi.
Mereka terlihat membersihkan puing-puing bekas amukan warga.
Ponpes yang memiliki gedung semi permanen untuk asrama putra dan putri ini terlihat berantakan.
Celana dalam putri hingga buku-buku kitab hingga Al Qur'an berserakan di area ponpes.
Baca juga: BREAKING NEWS Gara-gara Isu Pelecehan Santri, Ponpes di Cikande Serang Dibakar
Kapolsek Cikande Kompol Andri Surya Kurniawan mengaku sejak kemarin telah berjaga di lokasi ponpes untuk mencegah aksi brutal warga kembali terjadi.
"Kemarin setelah ustaz ditangkap warga langsung bubar, kita juga terus berjaga di sini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Andri di lokasi, Senin (2/12/2024).
Warga mengamuk di ponpes tersebut karena K diduga melakukan perbuatan cabul pada santriwati inisial SL (16) hingga hamil.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu 1 Desember 2024 sekira pukul 13.00 WIB. Saat diamuk massa, K melarikan diri.
Namun ia berhasil diamankan saat bersembunyi di plafon rumah orangtuanya.
Andri mengaku tak menemukan barang-barang mencurigakan di ponpes, seperti jimat dan lainnya. Di lokasi hanya ditemukan foto-foto santriwati putri dan pakaian mereka.
"Kita tidak tahu apa yang namanya jimat dan wafak seperti apa," katanya.
Kronologi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.