Link Gus Miftah Petisi: Awal Mula, Cara Mengisi hingga Total Tanda Tangan

Muncul petisi copot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Petisi ini muncul setelah Gus Miftah menghina seorang penjual es.

|
Penulis: Glery Lazuardi | Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
Muncul petisi copot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden. 

TRIBUNBANTEN.COM - Muncul petisi copot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

Awal Mula

Petisi ini muncul setelah Gus Miftah menghina seorang penjual es.

Beredar video Gus Miftah mengucapkan kata-kata merendahkan penjual es.

Video itu menjadi viral hingga Gus Miftah menuai kritik.

Belakangan malah muncul petisi copot Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden.

Baca juga: Fedi Nuril Desak Prabowo Copot Jabatan Gus Miftah, Malu Berita Olok-olok Pedagang Sampai ke Malaysia

Cara Mengisi Petisi

Untuk mengisi petisi ini, anda dapat membuka laman change.org.

Petisi adalah dokumen tertulis yang meminta beberapa jenis perubahan atau permintaan yang diajukan kepada figur otoritas. 

Mendapatkan banyak tanda tangan dari individu yang berbeda menunjukkan tingkat dukungan terhadap tujuan Anda.

Proses dasar pembuatan petisi meliputi:

Menulis pesan dan permintaan tentang perubahan yang ingin Anda lihat dan alasannya

Memilih pembuat keputusan petisi

Meminta orang lain untuk menandatangani petisi Anda

Mengirimkan petisi kepada penerima

Pengambil keputusan adalah orang yang memiliki wewenang dan kemampuan untuk membantu mengimplementasikan perubahan yang Anda inginkan. 

Ini bisa termasuk politisi, influencer, atau pebisnis. Setelah Anda memiliki tujuan khusus untuk petisi Anda, Anda dapat menentukan siapa orang (atau beberapa orang) ini. 

Misalnya, pejabat terpilih dapat membantu dalam masalah hukum, sementara pemimpin bisnis dapat membantu membuat perubahan di sektor swasta.

Kumpulkan informasi tentang pembuat keputusan yang Anda pilih untuk disertakan dalam petisi. 

Dengan menyertakan alamat email untuk pembuat keputusan yang tepat, Anda dapat memberi tahu mereka tentang petisi Anda dan memberi keyakinan kepada pembaca bahwa petisi Anda dapat menang.

Baca juga: Usai Hina Pedagang Es Teh, MUI Ingatkan Gus Miftah Jaga Bicara dan Ubah Cara Bercanda saat Pengajian

Pilih orang, bukan kelompok atau organisasi

Tidak seperti organisasi, Anda dapat meminta pertanggungjawaban langsung kepada orang-orang. 

Jadikan pengambil keputusan Anda sebagai orang atau beberapa orang dalam organisasi yang bertanggung jawab atas solusi Anda atau yang perlu Anda yakinkan. 

Misalnya, “Wali Kota Jane Smith”, bukan “Pemerintah Kota Springfield.”

Pilih seseorang yang bertanggung jawab langsung

Lebih baik menargetkan orang-orang yang dapat memberi Anda apa yang Anda inginkan daripada tokoh masyarakat yang lebih senior. 

Seseorang yang bertanggung jawab secara langsung dapat membuat keputusan dan menerapkan solusi Anda dengan lebih cepat. 

Mereka juga lebih peka terhadap tekanan publik karena mereka tidak terbiasa dengan hal itu.

Sertakan email mereka

Change.org akan secara otomatis memberi tahu pembuat keputusan Anda saat petisi disiapkan dan saat petisi tersebut memperoleh tanda tangan. 

Jadi penting untuk menyertakan alamat email yang tepat. Untuk menemukannya, Anda dapat:

Gunakan pencarian internet dan periksa isi dokumen PDF seperti presentasi konferensi atau makalah dewan.

Petisi merupakan salah satu alat aktivisme demokratis yang paling ampuh dan efektif. 

Meskipun mungkin terasa menakutkan atau menakutkan untuk berpikir tentang menulis petisi, langkah-langkahnya jelas dan mudah. ​​

Baca juga: Menyesal Bercanda Berlebihan, Gus Miftah Kini Tawari Sunhaji Sang Pedagang Es Teh Berangkat Umrah

Total Petisi

Lebih dari 80 ribu orang menandatangani petisi untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto. 

Berdasarkan petisi di situs change.org per Kamis (5/12) pukul 19:00 WIB, sebanyak 80.722 orang telah menandatangani petisi yang digagas oleh Dika Perkasa tersebut.

Dalam keterangannya, Dika menjelaskan warganet di Tanah Air merasakan perih, sakit hati yang mendalam atas apa yang dialami Sunhaji, penjual es teh, di mana diperlakukan secara tidak hormat dan manusiawi oleh seorang pemuka agama, Gus Miftah saat tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Gus Miftah Mengolok Pedagang Es di Pengajian, Bertentangan dengan Tugasnya Sebagai Utusan Presiden

Dalam video yang beredar di internet, tampak Sunhaji ditertawakan oleh semua orang yang ada di acara tersebut setelah Gus Miftah menghina dengan kalimat "yo kono didol, goblok", dalam bahasa Indonesia "ya sana dijual goblok".

Dika menulis pro dan kontrak pun lantas muncul, banyak netizen mengecam ucapan Gus tersebut, beberapa netizen yang pro meminta netizen untuk melihat video utuh dari peristiwa yang menyayat hati itu.

"Terlepas dari pro dan kontra, rasanya tidak pantas seorang yang banyak berbicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar yang ditujukan untuk seseorang di depan umum," tulis Dika.

Dika kemudian membuat petisi agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah

Pasalnya, dalam pidatonya, Presiden Prabowo menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal.

"Tapi sekarang, salah satu utusan bapak memberikan contoh sebaliknya. Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng. 

Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. 

Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segara copot Gus Miftah!" tulisnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved