RESMI Ini Alasan Bukalapak Tutup Layanan Marketplace per Januari 2025
Platform e-commerce Bukalapak resmi menutup layanan marketplace atau penjualan produk secara fisik mulai Senin (7/1/2025).
TRIBUNBANTEN.COM - Platform e-commerce Bukalapak resmi menutup layanan marketplace atau penjualan produk secara fisik mulai Senin (7/1/2025).
Saat ini Bukalapak akan beralih ke penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya.
Bagi pengguna yang sempat memesan produk fisik di Bukalapak masih diberi waktu hingga Kamis (9/2/2025) pukul 23.49 WIB.
Produk fisik yang dapat dipesan, di antaranya aksesoris rumah, elektronik, fashion anak, laki-laki, dan perempuan, food and games, ponsel, industrial, kamera, kesehatan, hingga komputer.
Baca juga: Pengumuman Hasil Seleksi CPNS 2024: Berikut Daftar Link Instansi yang Sudah Umumkan Hasil Akhir
Alasan Bukalapak berhenti jualan produk fisik
Bukalapak mengatakan, pihaknya menyetop penjualan produk fisik mulai Januari 2025 untuk meningkatkan fokus pada produk virtual.
Langkah yang akan diambil Bukalapak setelah menghentikan penjualan produk fisik adalah menonaktifkan fitur menambahkan barang mulai Sabtu (1/2/2025).
Kebijakan tersebut bakal membuat pelapak atau penjual di Bukalapak tidak bisa menambah produk baru.
Meski pelapak akan terdampak kebijakan baru, Bukalapak sudah membuat komitmen untuk menjalankan proses transisi secara baik.
Bukalapak juga memberi saran kepada pelapak supaya menyelesaikan pengelolaan pesanan sebelum tanggal akhir operasional.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi.
Selain itu, Bukalapak juga menginformasikan, pencairan dana di luar tanggal 14 Maret 2025 bisa dilakukan melalui email.
“Untuk itu, kami telah menyiapkan panduan dan langkah-langkah untuk membantu pelapak dalam proses transisi,” tulis Bukalapak dalam keterangannya dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Kondisi Bukalapak terkini
Sebelum mengumumkan penghentian penjualan produk fisik, Bukalapak sudah berencana menghentikan kegiatan dan penutupan sejumlah lini usaha yang dijalankan anak perusahaan.
Rencana tersebut dijalankan untuk mendukung pertumbuhan Buka apak dan menjaga keuangan perusahaan tetap stabil.
Menurut Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Cut Fika Lutfi, selama ini pihaknya mengembangkan bisnis dengan fokus pada pertumbuhan yang menguntungkan.
Bukalapak juga berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan untuk jangka panjang dan menciptakan nilai nyata lewat optimalisasi kinerja operasi dan mempertahankan disiplin keuangan supaya tujuan pertumbuhan tercapai.
Fika menjelaskan, Bukalapak sudah melakukan penawaran saham umum perdana atau IPO pada 2021.
Perusahaan kemudian melakukan investasi demi mengembangkan bisnis secara organik dan melalui pengambilalihan supaya memasuki pangsa pasar yang baru.
Bukalapak juga melakukan identifikasi untuk menentukan peningkatan di setiap segmen usaha atau nama perusahaan yang sejalan dengan strategi usaha jangka panjang perseroan.
“Namun, sejak perseroan melakukan IPO, pasar di mana perseroan beroperasi telah mengalami perubahan yang substansial, begitu pula dengan dinamika persaingan," jelas Fika dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/11/2024).
Perubahan yang substansial dan dinamika persaingan menyebabkan biaya operasional Bukalapak menjadi lebih tinggi ketimbang kontribusi pendapatan dari berbagai segmen usaha.
Fika menjelaskan, kondisi tersebut tidak konsisten dengan strategi jangka panjang Bukalapak yang ingin menggapai profitabilitas dan pertumbuhan secara berkelanjutan.
Bukalapak kemudian merespons kondisi yang terjadi di perusahaannya dengan melakukan peninjauan kembali terhadap prospek segmen usaha baru.
Perusahaan tersebut juga melakukan restrukturisasi usaha untuk mencapai tujuan strategis.
Dilansir dari laman resmi Bukalapak, pihak perusahaan mengaku, hasil usaha pada kuartal 3 2024 menunjukkan bahwa korporasi belum berhasil membalikkan tren di beberapa bisnis.
Setelah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan restrukturisasi, Bukalapak memilih fokus pada beberapa bisnis inti.
Di antaranya Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di Retail.
Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Riset Ipsos 2025 Ungkap Aspek UMKM dan Brand Lokal dalam Memilih Platform E-Commerce |
![]() |
---|
Cek Iklan Terbaru Shopee! Saatnya Nikmati Pengalaman Belanja yang Lebih Hemat dan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Bukalapak Tutup Marketplace, akan Fokus Pada Produk Digital |
![]() |
---|
Brand Lokal dan UMKM Unjuk Gigi, Penjualan Naik 7 Kali Lipat di Puncak Kampanye 12.12 Birthday Sale |
![]() |
---|
Smart TV Polytron: Hiburan Berkualitas untuk Keluarga Modern di Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.