951 Warga Cilegon Terjangkit DBD, Paling Banyak di Jombang, Purwakarta dan Ciwandan
Sebanyak 951 warga Kota Cilegon terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2024.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sebanyak 951 warga Kota Cilegon terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun 2024.
Kasus tersebut tersebar di sejumlah Puskesmas di Kota Cilegon.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo menyebut dari 9 Puskesmas di Kota Cilegon paling banyak kasus DBD ditemukan di tiga puskesmas.
"Paling tinggi di Puskesmas Jombang, Purwakarta, Ciwandan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (17/1/2025).
Baca juga: Komnas PA Banten Soroti Vonis Bebas Ayah Cabuli Anak Kandung di PN Serang
Berdasarkan data, paling banyak kasus DBD tahun 2024 tersebar di Puskesmas Jombang dengan jumlah sebanyak 168 kasus.
Kemudian yang kedua, Puskesmas Purwakarta dengan jumlah kasus sebanyak 152 kasus.
Ketiga Puskesmas Ciwandan dengan jumlah kasus sebanyak 109 kasus.
Sementara Puskesmas Citangkil 2 ada 106 kasus, Grogol ada 97 kasus, Cilegon 88 kasus, Grogol 88 kasus, Citangkil 1 ada 73 kasus dan Cibeber 70 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah kasus DBD di tahun 2024 naik sekitar 300 persen.
Febri menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan kasus DBD di Kota Cilegon meningkat hingga 300 persen.
Salah satunya disebabkan karena adanya perubahan siklus iklim dari kemarau panjang beralih ke musim hujan.
"Perubahan siklus iklim ini jadi penyebab, karena memang sebelumnya kemarau panjang dilanjut musim hujan," katanya.
Jika dilihat datanya, kasus DBD di Kota Cilegon meningkat pada bulan April-Juni 2024.
Sementara kasus itu turun drastis pada Oktober-Desember 2024.
Menurut Febri, ketika menghadapi musim hujan, kasus DBD cenderung meningkat dibandingkan biasanya.
Hal itu dikarenakan bahwa pada saat musim hujan, terdapat genangan air di beberapa tempat yang tanpa disadari bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Febri menyebut, proses pertumbuhan nyamuk aedes aegypti, dari telur hingga menjadi nyamuk 9-14 hari.
"Ini lah makanya kami minta agar meningkatkan kesadaran masyarakat dengan pemberantasan, sarang nyamuk dengan 3M menguras, mengubur dan menutup," ungkapnya.
Febri juga meminta masyarakat Cilegon untuk peka terhadap kebersihan lingkungan.
"Jadi bukan hanya di dalam rumah tapi di lingkungan juga harus peka, kalau ada air bergenang kita kuras, ada ban kita bakar atau kubur, dan bak mandi atau penampungan air jangan lupa dikuras minimal sekali dalam seminggu," tandasnya.
Untuk diketahui, dari jumlah sebanyak 951 kasus DBD di tahun 2024 tercatat ada 4 orang warga Cilegon meninggal akibat DBD.
Keempat orang itu berasal dari kecamatan Jombang hingga Ciwandan.
Masih Ada Waktu, Ini Dua Rekomendasi Tempat Nobar Timnas U23 vs Thailand di Kota Cilegon Malam Ini |
![]() |
---|
5 Warung Nasi Goreng Nikmat di Kota Cilegon yang Wajib Dicoba |
![]() |
---|
Ini Dia Wisata di Kota Cilegon dengan Spot Sunset Keren: HTM Cuma Rp 3 Ribu |
![]() |
---|
5 Tempat Wisata Kolam Renang Bagus di Kota Cilegon, Cocok Buat Anak-Dewasa |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata Bagus di Kota Cilegon: Bukit Teletubies |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.