Kisah Inspiratif Taufik, Mahasiswa ISI asal Serang, Berjualan Es Kopi Keliling untuk Biaya Kuliah

Setiap hari dari Senin sampai Sabtu, Sela Taufik (23) mulai jualan es kopi menggunakan sepeda listrik berkeliling Kota Serang.

TribunBanten.com/Muhammad Uqel
JUAL ES KOPI - Selamat Taufik (23) seorang mahasiswa jurusan film dan televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo rela berjualan es kopo keliling demi biaya kuliah. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel Ass

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kisah menarik datang dari pemuda asal Kota Serang bernama Sela Taufik.

Setiap hari dari Senin sampai Sabtu, Sela mulai jualan es kopi menggunakan sepeda listrik berkeliling di Kota Serang.

Pria berusia 23 Tahun itu tinggal di Kelurahan Ciracas, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Ia berjualan mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, menggunakan sepeda listrik.

Sepeda listrik itu dimodifikasi dengan menambahkan gerobak di depannya yang berisikan es kopi.

Taufik hanya berjualan es kopi yang diambil dari rumah produksi Attack Kopi milik temannya yang berlokasi di Ciracas, Kota Serang.

Menggunakan rompi hijau dengan tulisan Attack Kopi di dada sebelah kiri, Taufik juga biasa mangkal di Jalan Jenderal Sudirman No 30 Ciceri, Kota Serang.

Tepatnya di depan Kampus 1 Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Baca juga: Daftar 9 Perguruan Tinggi Swasta di Banten dan Jawa Barat yang Bakal Ditutup Pemerintah Tahun Ini

Menu es kopi yang dijajakan Taufik ada berbagai varian mulai dari americano, caramel latte, dan attack coffee.

Selain kopi, ada menu non kopi seperti matcha, red velvet, dan chocolate.

Untuk harga per cupnya, ia jual mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 12.000.

Dalam sehari, Taufik bisa menjual sebanyak 55 cup es kopi.

Keuntungan dari penjualan itu, Taufik mendapat Rp 1.000 setiap satu cup kopi.

Selain itu, Ia mendapatkan komisi setiap harinya sebesar RP 60.000.

"Kalau dihitung setiap bulannya bisa mencapai Rp 1,5 juta, ditambah harian dari komisi setiap cupnya itu," ucapnya.

"Yah lumayan untuk tambahan biaya kuliah dan ngasih uang jajan untuk adik saya," sambungnya.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2025, Komoditas Pangan Jadi Perhatian Pemprov Banten

Sela Taufik merupakan seorang mahasiswa akhir jurusan Film dan Televisi di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo.

Dikatakan Taufik, dirinya rela berjualan es kopi untuk biaya kuliah dan kebutuhan hidupnya selama di solo.

"Saya juga bantu biaya kuliah adik saya di IPB Bogor," ujar Taufik saat diwawancarai TribunBanten di Ciceri, Kota Serang, Rabu, (19/2/2025).

Taufik menjadi sosok penting bagi adiknya lantaran kerap diandalkan untuk bantu biaya kuliah atau sekedar memberikan uang jajan.

Baca juga: Kades Kohod Arsin Resmi Ditahan, Usai Diperiksa sebagai Tersangka Selama 7 Jam oleh Bareskrim

Selain itu, dirinya berjualan es kopi demi mengurangi beban ekonomi keluarga selama kuliah.

Ia menceritakan, sejak duduk di bangku SMA dirinya sudah mulai berjualan es kulkul.

Taufik menjajakan es kulkul itu kepada teman-teman di sekolahnya.

"Dari dulu saya sudah mulai berjualan," katanya.

Bagi Taufik, dirinya berprinsip agar bisa hidup mandiri tanpa membebani orang tua.

"Saya belajar mandiri, kalau pun belum bisa memberikan sesuatu untuk orang tua, paling tidak belajar untuk mengurangi beban hidupnya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved