Kisah Hery Yuanda, Anak Tukang Sampah asal Kota Cilegon Lolos Kuliah ke China

Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda asal Lingkungan  Kapudenok Julalen, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
Dok. Pribadi
KISAH INSPIRATIF - Hery Yuanda, anak tukang sampah asal Kota Cilegon lolos kuliah ke China 

TRIBUNBANTEN.COM - Kisah inspiratif datang dari seorang pemuda asal Lingkungan Kapudenok Julalen, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten bernama Hery Yuanda.

Meski lahir dari keluarga sederhana dengan keterbatasan ekonomi, pria berusia 23 tahun itu tak kenal lelah untuk menggapai cita-cita.

Ayahnya yang diketahui merupakan seorang tukang sampah di Cilegon, menjadi motivasi baginya untuk bisa merubah keadaan ekonomi keluarga.

Hasil kerja kerasnya yang luar biasa, akhirnya menghantarkan Hery untuk bisa berkesempatan kuliah ke luar negeri.

Kepada TribunBanten.com, Hery mengaku telah berhasil lolos kuliah ke China, dan akan berangkat ke negara yang dijuluki sebagai Negeri Tirai Bambu dalam waktu dekat.

Hery dinyatakan lolos di Guilin University of Electronic Technology (GUET) dengan mengambil jurusan Electronic Information Engineering and Technology.

"Ia, alhamdulillah, lolos kuliah di negara yang dijuluki Negeri Tirai Bambu alias China," ujar Hery melalui sambungan telepon, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Kisah Wanita Paruh Baya asal Pandeglang, 11 Tahun Jadi Pengusaha Kolang-kaling Musiman saat Ramadhan

Hery mengaku bahwa negara China merupakan negara yang sangat diimpikan baginya sejak lama.

Menurut dia, China dikenal sebagai negara adidaya nomor dua setelah Amerika Serikat, yang tak lain merupakan rival abadinya dalam menguasai pasar ekonomi dunia. 

"Kalau di agama saya ada hadits, atau mungkin bisa dikatakan sebuah ungkapan yang bunyinya tuntutlah ilmu hingga ke Negeri China. Makanya saya ingin ke China," ungkapnya sambil tertawa.

Rencananya, Hery dijadwalkan untuk berangkat ke China pada Minggu 16 Maret 2025 ini.

Meski nantinya ia akan mendapatkan fasilitas seperti uang saku dan lain sebagainya selama kuliah di China.

Baca juga: Keren! Akbar Esa Dewangga Pemuda Asal Cilegon Raih Beasiswa LPDP di University of Warwick Inggris

Namun dirinya mengaku sedikit mengalami kendala, terkait biaya untuk keberangkatan dan kebutuhan awal selama di China.

Terlebih ayahnya yang hanya seorang tukang sampah dengan gaji Rp 700 ribu per bulan, tidak mampu untuk mencukupi kebutuhannya.

"Apalagi harus membagi penghasilan untuk keluarga, buat biaya kontrakan rumah Rp 500 ribu dan makan Rp 200 ribu, enggak cukup" ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved