Kumpulan Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2025, Lengkap dengan Bacaan Takbir

Setelah salat Idul Fitri, terdapat pembacaan khutbah oleh khatib. Khutbah Idul Fitri dibacakan setelah melaksanakan salat Idul Fitri dua rakaat.

Editor: Vega Dhini
Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin
SALAT IDUL FITRI- Suasana pelaksanaan salat Idul Fitri 1442 Hijriah di Masjid Agung Ats Tsauroh Serang, Banten, Kamis (13/5/2021). Simak kumpulan contoh teks khutbah Idul Fitri 2025 selengkapnya berikut ini. (TRIBUNBANTEN.COM/AHMAD TAJUDIN) 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak kumpulan contoh teks khutbah Idul Fitri 2025 selengkapnya berikut ini.

Tak terasa umat muslim sudah memasuki hari ke-26 puasa Ramadan.

Itu artinya, sebentar lagi umat muslim akan merayakan Hari Kemenangan.

Di Hari Raya Idul Fitri, umat muslim akan melaksanakan salat Idul Fitri.

Setelah menunaikan salat Idul Fitri, terdapat pembacaan khutbah oleh khatib.

Khutbah Idul Fitri dibacakan setelah melaksanakan salat Idul Fitri dua rakaat.

Berikut ini contoh khutbah Idul Fitri 2025 yang dilansir dari Kemenag dan Suara Muhammadiyah.

Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah Mewakili Istri, Lengkap dengan Tulisan Latin dan Artinya

Baca juga: 8 Golongan Orang Penerima Zakat Fitrah 2025, Berikut Waktu yang Dianjurkan untuk Membayar

1. Khutbah Idul Fitri 2025: Idul Fitri dan Semangat Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan
Oleh: KH M. Quraish Shihab

Allah Akbar, Allah Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Dengan takbir dan tahmid, kita melepas Ramadan yang insya Allah telah menempa hati, mengasuh jiwa serta mengasah nalar kita. Dengan takbir dan tahmid, kita melepas bulan suci itu dengan hati harus penuh harap, dengan jiwa kuat penuh optimisme, betapa pun beratnya tantangan dan sulitnya situasi. Ini karena kita menyadari bahwa Allah Maha Besar. Allahu Akbar, Allahu Akbar! Semua kecil dan ringan selama kita bersama dengan Allah.

Kita bersama sebagai umat Islam dan sebagai bangsa, kendati mazhab, agama atau pandangan politik kita berbeda, karena kita semua ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita semua satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air dan kita semua telah sepakat ber-Bhineka Tunggal Ika, dan menyadari bahwa Islam, bahkan agama-agama tidak melarang kita berkelompok dan berbeda. Yang dilarangnya adalah berkelompok dan berselisih.

Maksudnya: Janganlah menjadi serupa dengan orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih dalam tujuan setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan. Mereka itulah yang mendapatkan siksa yang pedih. Demikian QS. Ali ‘Imran [3]: 105.

Saudara. Keragaman dan perbedaan adalah keniscayaan yang dikehendaki Allah untuk seluruh makhluk, termasuk manusia.

"Seandainya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikannya satu umat saja, tetapi (tidak demikian kehendak-Nya). Itu untuk menguji kamu menyangkut apa yang dianugerahkan-Nya kepada kamu. Karena itu berlomba-lombalah dalam kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48).

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd!
Saudara. Kini kita beridul fitri. Kata fithri atau fithrah berarti asal kejadian, bawaan sejak lahir. Ia adalah naluri. Fitri juga berarti suci, karena kita dilahirkan dalam keadaan suci bebas dari dosa. Fithrah juga berarti agama karena keberagamaan mengantar manusia mempertahankan kesuciannya.

"Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam) dalam keadaan lurus. Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atasnya. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Ar-Rum [30]: 30).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved