Kunjungan Wisatawan ke Banten Selama Libur Lebaran 2025 Anjlok Dibanding 2024

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kunjungan wisatawan ke Provinsi Banten pada momen libur Lebaran 2025 anjlok, jika dibanding Lebaran 2024 kemarin.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata (Dispar) Banten, jumlah kunjungan wisatawan pada momen libur Lebaran tahun ini, mencapai 1,3 juta pengunjung.

Sedangkan pada tahun 2024 di periode yang sama mencapai 2,5 juta pengunjung.

Baca juga: Pungut Rp 5 Ribu dari Wisatawan yang Nyebrang Jembatan Bambu, Warga Carita Ditangkap Polisi

Plt Kepala Dispar Banten, Linda Rohyati membenarkan bahwa data sementara kunjungan wisatawan ke Banten mencapai 1,3 juta berdasarkan validasi melalui Tim Siaga Wisata.

"Jumlah tersebut kemungkinan bertambah, mengingat masih ada pengelola objek wisata yang mengisi laporan jumlah pengunjung," kata Linda melalui pesan instan, Senin (27/4/2025).

Kendati demikian, Linda mengklaim angka tersebut telah melebihi target kunjungan wisatawan pada momen libur lebaran tahun 2025.

Di mana target tahun ini hanya 840 ribu kunjungan.

"Tapi dapat kami simpulkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan pada libur idul fitri tahun ini melebihi target kunjungan yang telah kami tetapkan dalam rapat kordinasi beberapa waktu lalu."

"Dan bisa kami pastikan bahwa jumlah kunjungan wisatawan tahun ini melebihi jumlah kunjungan pada libur idul Fitri 2023," katanya.

Linda menjelaskan, selama momen libur Lebaran 2025, Balawista Nasional telah bersiaga untuk mengamankan pengunjung.

Namun ia mengakui, masih memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam mengcover seluruh objek wisata, melalui Tim Siaga Wisata.

Hal ini menjadi PR akan akan diperbaiki ke depan.

"Dalam pelaksanaan Siaga Wisata ini kami menerjunkan 100 anggota Balawista tersertifikasi dengan mendirikan satu posko layanan, dan 30 tim monitoring dari Dinas pariwisata," pungkasnya.

Baca juga: Daftar 50 Tempat Wisata Unggulan di Provinsi Banten untuk Piknik Libur Lebaran 2025

PIC Siaga Wisata Banten, Ade Ervin mengatakan, angka tersebut merupakan data yang dihimpun dari objek wisata terbuka dan pantai.

Sedangkan untuk hotel dan restoran belum terdata.

"Jadi data tersebut akan bertambah, karena belum masuk semua," katanya.