THR Tak Dibayarkan Sesuai Masa Kerja, Ratusan Buruh PT GMT Rangkasbitung Ngadu ke Anggota DPRD Lebak

Ratusan buruh dengan status tenaga harian lepas (THL) PT GMT Rangkasbitung, mendatangi rumah perjuangan anggota DPRD Lebak, Regen Abdul Aris.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Misbahudin/TribunBanten.com
Ratusan buruh dengan status tenaga harian lepas (THL) PT GMT Rangkasbitung, mendatangi rumah perjuangan anggota DPRD Lebak, Regen Abdul Aris di lingkungan Perumahan Bambu Kuning, Desa Mekar Agung, Kecamatan Cibadak, Lebak, Senin (7/4/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Ratusan buruh dengan status tenaga harian lepas (THL) PT GMT Rangkasbitung, mendatangi rumah perjuangan anggota DPRD Lebak, Regen Abdul Aris di lingkungan Perumahan Bambu Kuning, Desa Mekar Agung, Kecamatan Cibadak, Lebak, Senin (7/4/2025). 

Kedatangan ratusan buruh tersebut, untuk meminta bantuan terkait tunjangan hari raya (THR) yang dibayarkan tidak sesuai dengan masa kerja mereka. 

Menurut pantauan TribunBanten.com di lokasi, ratusan buruh tersebut tengah duduk berkumpul di dalam aula rumah perjuangan untuk menyampaikan keluh kesahnya. 

Baca juga: Gempa M 5,1 Mengguncang Bayah Lebak-Banten, BPBD Sebut Belum Ada Laporan Dampak Kejadian

Bahkan sebagian para buruh yang ada juga tampak duduk di luar rumah, dikarena aula tidak muat. 

Salah satu perwakilan buruh, Adi Wahyudi menyampaikan, alasan pihaknya mendatangi rumah perjuangan politisi PPP untuk mengadukan pembayaran THR yang tidak sesuai dengan masa kerja. 

"Makanya kami datang ke sini semuanya, karena kami ingin minta bantuan ke Pak dewan Regen," ujarnya.

Dia menyebut, jumlah buruh yang datang sebanyak 250 orang. Meliputi pekerja lama dan baru. 

Dia mengatakan, THR yang diberikan kepada para buruh hanya sebesar Rp300.000 untuk masa kerja 3 tahun. 

Sedangkan untuk buruh yang bekerja di bawah satu tahun hanya sebesar Rp150.000.

"Nah yang paling parah itu hanya dapat bingkisan doang, sedangkan uang mereka tidak dapat," katanya. 

"Makanya kami meminta keadilan kepada perusahaan. Dan meminta bantuan kepada Pak Regen".

"Kami seolah-olah tidak dimanusiakan oleh perusahaan, padahal kami kerja sangat ekstra buat perusahaan," sambungnya. 

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Lebak, Regen Abdul Aris mengaku kaget dengan kedatangan para buruh ke rumahnya tersebut. 

Dikarenakan, para buruh secara spontan datang langsung ke rumah perjuangannya.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved