Hari Kartini 21 April 2025, Ini Sejarahnya dan Biografi Singkat RA Kartini
Simak sejarah peringatan Hari Kartini 21 April lengkap dengan biografi singkat R.A. Kartini.
Larangan tersebut muncul dari ayahnya sendiri.
Ayahnya bersikeras Kartini harus tinggal di rumah karena usianya sudah mencapai 12 tahun, berarti ia sudah bisa dipingit.
Saat Kartini tinggal di rumah, ia menuliskan surat-surat kepada teman korespondensinya yang kebanyakan berasal dari Belanda.
Kemudian ia mengenal Rosa Abendanon yang sering mendukung apapun yang direncanakan Kartini.
Abendanon mengajarkan Kartini untuk sering membaca buku-buku dan koran Eropa.
Seringnya Kartini mebaca buku dan Koran Eropa, membuatnya menyulut api baru di dalam hati tentang bagaimana wanita-wanita Eropa mampu berpikir sangat maju.
Api tersebut menjadi semakin besar karena ia melihat perempuan-perempuan Indonesia ada pada strata sosial yang amat rendah.
Setelah itu, Kartini juga mulai banyak membaca De Locomotief, surat kabar dari Semarang yang ada di bawah asuhan Pieter Brooshoof.
Selain itu, Kartini juga mendapatkan leestrommel.
Leestrommel merupakan sebuah paketan majalah yang dikirimkan oleh toko buku kepada langganan mereka yang di dalamnya terdapat majalah-majalah tentang kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Saat itu, ia juga mengirimkan beberapa tulisan kepada salah satu majalah wanita Belanda yang ia baca yaitu De Hollandsche Lelie.
Melalui surat-surat yang ia kirimkan, terlihat jelas bahwa Kartini selalu membaca segala hal dengan penuh perhatian sambil terkadang membuat catatan kecil.
Dalam suratnya, Kartini juga tak jarang menyebut judul sebuah karangan atau hanya mengutip kalimat-kalimat yang pernah ia baca.
Kemudian sebelum Kartini menginjak umur 20 tahun, ia sudah membaca buku-buku seperti De Stille Kraacht milik Louis Coperus, Max Havelaar.
Selain itu Surat-Surat Cinta yang ditulis Multatuli, hasil buah pemikiran Van Eeden, roman-feminis yang dikarang oleh Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek, dan Die Waffen Nieder yang merupakan roman anti-perang tulisan Berta Von Suttner dan semua buku-buku yang ia baca berbahasa Belanda.
Pedagang Protes Rencana Pembongkaran Pasar Induk Rau Kota Serang : Kami Tidak Pernah Dilibatkan |
![]() |
---|
Wisata Kemerdekaan RI: Menelusuri Jejak Sejarah Nusantara di Banten Lama |
![]() |
---|
Sejarah Singkat Kampus UMT dan Daftar Jurusannya untuk Calon Mahasiswa |
![]() |
---|
Jejak Sejarah Pasar Rau Kota Serang : Diresmikan Megawati 2004, Kini Kumuh dan Menanti Wajah Baru |
![]() |
---|
Tanggal 23 Juli 2025 Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah Singkat Hari Anak Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.