Melodi di Balik Jeruji: Kisah Band Napi Lapas Serang yang Menggebrak Keterbatasan
Di balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Serang yang identik dengan kesunyian dan keterbatasan, lima narapidana justru menemukan harm
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Di balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Serang yang identik dengan kesunyian dan keterbatasan, lima narapidana justru menemukan harmoni.
Berawal dari kecintaan yang sama terhadap alunan nada, mereka mendirikan grup yang dinamai 'Lasser Band' nama tersebut diambil dari tempat mereka menjalani hukuman, yaitu Lapas Serang.
Laser Band terdiri dari Rafi (Vokalis), Rifki (Gitar 1), Nanda (Gitar 2), Evan (Bas) dan Asep (Drumer). Mereka merupakan narapidana dengan latar belakang kasus berbeda.
Baca juga: Kunjungi Lapas Serang Kemenkumham Banten, Edison Sitorus Usul Warga Binaan Kasus Narkoba Dipisahkan
Di balik status narapidana, mereka adalah musisi yang bersemangat, yang menemukan pelipur lara dan bahkan jalan untuk berekspresi melalui nada dan lirik.
Keterbatasan fasilitas tak meredupkan antusiasme mereka. Tapi sebaliknya, kondisi tersebut semakin memacu mereka untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan pihak lapas dalam mengembangkan bakat.
Keberadaan Lasser Band di dalam lapas menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Mereka membuktikan bahwa kreativitas dapat tumbuh subur di mana pun, bahkan di tempat yang paling tak terduga.
Kepala Lapas Kelas II A Serang, Gumilar Budirahayu mengatakan, Band tersebut merupakan representasi harapan dan kreativitas di tengah kehidupan yang terenggut kebebasannya.
"Mereka berhasil mengisi ruang-ruang hampa di balik jeruji besi selama di dalam Lapas," kata Gumilar kepada TribunBanten.com di kantornya, Selasa (22/4/2025).
Menurut Gumilar, Lasser Band berdiri sejak tahun 2018. Selama itu, mereka sudah melahirkan dua single lagu yang sudah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan juga akan segera masuk dapur rekaman.
"Single pertama mereka 'Tak Pernah Ada' sudah masuk HAKI, dan single 'Terimakasih Lapas Serang' yang akan masuk dapur rekaman," katanya.
Gumilar menjelaskan, Band tersebut akan ikut berpartisipasi dalam Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPA Fest 2025) yang diselenggarakan di lapangan Banteng, Jakarta dari tanggal 21-23 April 2025.
Kegiatan tersebut telah dibuka dan diresmikan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto untuk menampilkan karya seni dan pameran UMKM para warga binaan.
"Dalam kesempatan ini Lapas Serang akan menyalurkan produk - produk warga binaan andalan khas Lapas Serang yaitu Jahe Merah Instan Lapas Serang (JAILS), Telur Asin, Handycraft, Lukisan, dan Sayur Mayur hasil panen di Lapas Serang," pungkasnya.
Libur 17 Agustus Tidak Ikut Lomba di Kampung? Mending Main Body Rafting di Kampung 165, Dijamin Seru |
![]() |
---|
Kasus Pemukulan Warga Carenang Serang oleh Pekerja Proyek PSN Berakhir Damai |
![]() |
---|
Kilas Balik 80 Tahun RI Merdeka, Ternyata Indonesia Pernah Dipimpin Pahlawan Asal Banten Ini |
![]() |
---|
Wisata Kemerdekaan RI: Menelusuri Jejak Sejarah Nusantara di Banten Lama |
![]() |
---|
Terbongkar! DPRD Serang Temukan Pelanggaran di Puskesmas Pontang, Fasilitas Minim dan Obat Tak Ada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.