Alasan BBWS Citarum Ancam Bongkar Jembatan Haji Endang yang Beromzet Rp20 Juta per Hari

Jembatan Haji Endang pada Senin (28/4/2025), dipasang spanduk peringatan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

|
Editor: Wawan Perdana
Tribun Jabar/ Cikwan
TERANCAM DIBONGKAR-Jembatan ponton Haji Endang menjadi jalan pintas bagi warga Desa Anggadita, Kecamatan Klari, dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Jembatan Haji Endang pada Senin (28/4/2025), dipasang spanduk peringatan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. 

TRIBUNBANTEN.COM, KARAWANG-Muhammad Endang Junaedi alias Haji Endang, tak menyangka jembatan yang dibangunnya 15 tahun lalu terancam dibongkar oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Jembatan Haji Endang pada Senin (28/4/2025), dipasang spanduk peringatan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

"Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, jembatan ini tidak memiliki izin melintasi sungai," demikian isi spanduk tersebut.

Namun, pada keesokan harinya, Selasa (29/4/2025), spanduk tersebut diturunkan oleh warga.

Selama 15 tahun ini, jembatan milik Haji Endang menjadi jalan pintas bagi warga Desa Anggadita, Kecamatan Klari, dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Setiap hari tak kurang dari 10 ribu pengendara sepeda motor melewati jembatan perahu ponton itu, dengan tarif Rp 2.000.

"Pendapatannya tak kurang Rp 20 juta per hari," ucap Haji Endang dikutip dari tribunjatim.com.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Dian Al Ma'ruf, mengungkapkan, pemasangan spanduk di lokasi jembatan milik Endang merupakan sebagai peringatan.

Dia menegaskan, apapun bentuk pengusahaan dan pendayagunaan di wilayah sungai itu semuanya harus berizin. 

Menurutnya, pengurusan izin tidak sulit. Dian menyebut, selama berkas lengkap proses perizinan bakal rampung tujuh hari. 

"Dan ini tidak ada maksud sedikitpun untuk menutup usaha orang. Kita harus bangga putra negeri bisa membuka lapangan kerja. Tetapi harus sesuai aturan ketentuan yang berlaku," kata Dian di Kantor Bupati Karawang, Jumat (2/5/2025).

Dian menganggap, kontruksi jembatan milik Endang bukan untuk dilalui kendaraan.

"Saya dari ilmu teknik sipil, yang saya tahu teknis jembatan itu bukan seperti itu. Jadi saya tidak bisa menilai benar atau enggak, tapi ini menurut saya," kata Dian.

Ia menyebut di Karawang ada 11 jembatan serupa, termasuk penyeberangan serupa. 

Tak hanya di Sungai Citarum, tetapi juga di Saluran Tarum Barat. Jika dibiarkan, ia khawatir jembatan serupa bermunculan lagi. Pihaknya akan memberikan peringatan. 

Jika peringatan satu, dua, dan tiga tidak diindahkan, BBWS Citarum akan melakukan pembongkaran.

 Sementara Soal apakah BBWS Citarum sudah memiliki solusi jika jembatan dibongkar, Dian menjawab singkat. 

Menurutnya persoalan itu wewenangnya ada di Bupati Karawang. "Ini wilayahnya wilayah kabupaten, silakan tanya ke Pak Bupati. Sungainya wilayah saya, kalau jalannya bukan wilayah saya," kata Dian.

Haji Endang Protes

Haji Endang bereaksi keras dengan pemasangan spanduk di jembatan perahu oleh BBWS Citarum. Dia pun melakukan pencopotan spanduk itu.

Endang mengaku, jika pihaknya memiliki nomor izin berusaha (NIB). Endang juga mengungkapkan, peran BBWS Citarum selama 15 tahun tidak terlihat jika usahanya tersebut dianggap ilegal.

"Saya izin ada punya NIB. Boleh saya dianggap ilegal, tetapi usaha saya banyak manfaatnya. Dibilang dia berbayar, saya kan bukan dari sekarang, udah 15 tahun berjalan," kata dia, Selasa (28/4/2025).

Endang menyebutkan, sangat disayangkan dengan BBWS Citarum. Jika penutupan akan berdampak banyak terhadap ekonomi sekitar.

"Masyarakat di sini bekerja. Sekarang aja pemerintah gencar UMKM, sekarang yang kerja 40 orang belum keluarga, anak dari mana? Apa suruh ngegarong anak buah saya, suruh ngerampok? Nah itu logika aja, gak sembarangan," kata dia.

Endang mengungkapkan, jika usahanya itu akan dibongkar. Ia memastikan akan melakukan perlawanan bersama warga setempat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com, tribunjatim.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved