6 Tahun Terlupakan: Warga Korban Bencana di Lebak Terlunta di Huntara, Janji Pemerintah Tinggal Kata

Harapan yang dibangun warga korban bencana alam di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, perlahan runtuh.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
TribunBanten.com/Misbahudin
Sebanyak 112 kepala keluarga (KK) warga desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, masih tinggal di hunian sementara (Huntara).   

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Harapan yang dibangun warga korban bencana alam di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten, perlahan runtuh. 

Setelah hampir enam tahun berlalu sejak bencana melanda pada awal 2020, warga masih harus bertahan hidup di hunian sementara (huntara) yang dulu dijanjikan hanya untuk enam bulan saja.

Rasa kecewa mendalam kini menyelimuti para penyintas. Janji manis yang pernah disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, khususnya saat kepemimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya, tak kunjung ditepati. 

Baca juga: Tangis Haru Sambut 98 Personel Brimob Polda Banten yang Kembali dari Tugas Berat di Papua

Warga sempat dijanjikan akan dipindahkan ke rumah layak huni dalam waktu singkat, serta menerima bantuan uang kontrakan sebesar Rp500.000. Namun, hingga hari ini, janji tersebut tak pernah menjadi nyata.

"Kami sangat kecewa, karena kami ditelantarkan selama 6 tahun berjalan, tanpa adanya kepastian dan hanya janji-janji yang diberikan," kata Eem saat ditemui di kediaman huntaranya, Rabu (14/5/2025).

Ia mengaku sudah tidak memiliki harapan besar, selain bertahan hidup di hunian sementara (huntara) selama bertahun-tahun.

“Mau bagaimana, Pak? Tanah hilang terbawa longsor, rumah tidak ada, cari uang pun susah. Sudah Alhamdulillah masih bisa hidup juga,” ujarnya.

“Kami mau bagaimana lagi? Berharap ke siapa lagi coba? Selain menunggu pemimpin yang terketuk hatinya datang ke sini dan memberikan solusi,” sambungnya.

Selama tinggal di huntara, suka duka telah banyak dirasakan. Kehujanan, kepanasan, dan kedinginan harus dilalui karena hanya mengandalkan atap dari terpal.

“Alhamdulillah, badan kami sudah terlatih, jadi kuat. Saking sudah biasanya. Cuma kasihan sama anak-anak dan orang tua saja,” katanya sambil mengusap mata.

Ia mengungkapkan bahwa bencana alam pada tahun 2020 terjadi bersamaan dengan yang menimpa wilayah tetangga, Kabupaten Bogor. Namun, warga Bogor sudah mendapatkan bantuan rumah yang layak.

“Sama-sama kejadiannya, tapi mereka tidak perlu menunggu lama seperti kami di Banten yang sampai bertahun-tahun. Mereka itu kalau tidak salah cuma satu tahun sudah dapat rumah, kita mah boro-boro,” katanya.

Menurutnya, warga Lebak, Banten merasa iri dengan warga Bogor yang telah mendapatkan hunian tetap.

“Iya, Pak. Soalnya lokasi kita dekat, karena di perbatasan Jawa Barat dan Banten. Mereka sudah enak, lah kita di Banten masih begini saja,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved