Cegah Praktik Siswa Titipan Saat SPMB 2025, BPMP Banten Kunci Dapodik 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Praktik siswa titipan ditenggarai masih muncul pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Oleh karena itu, dalam rangka mencegah terjadinya praktik curang tersebut, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, mengawal ketat dengan mengunci Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Kepala BPMP Provinsi Banten, Afrizal Sihotang mengatakan, Dapodik tersebut telah dikunci sejak satu bulan lalu.

Baca juga: SPMB Kota Serang 2025 SD SMP, Wali Kota: Tak Boleh Ada Siswa Titipan

"Dapodik sudah kami kunci satu bulan yang lalu. Jadi tidak ada lagi anak didik yang kalau ada informasi bisa masuk atau bisa dibantu tahun, ini tidak bisa lagi," ujarnya, Senin (26/5/2025).

Afrizal mengungkapkan, langkah tersebut merupakan hal yang penting dalam rangka menjaga transparansi selama tahapan SPMB 2025.

"Ini yang sangat penting, mungkin tempat lain, di Kabupaten Kota lain ataupun Provinsi lain bapak dan ibu ada mendengar ada siswa yang masuk tanpa 4 jalur," ungkapnya.

"Karenanya tidak ada lagi peluang untuk memasukan murid titipan dan satu satunya cara hanya melalui 4 jalur yang disediakan," jelasnya.

Lebih lanjut Afrizal menuturkan, jumlah murid yang masuk dan diumumkan oleh pihak sekolah, akan selaras dengan data dapodik.

"Jadi tidak ada lagi istilahnya yang masuk dari lobang angin, ada yang masuk dari pintu belakang, tidak ada lagi," tuturnya.

Dirinya lantas mengimbau, kepada semua pihak agar tidak memaksakan kehendak, untuk memasukkan murid di sekolah tertentu.

Sebab kata dia, hal tersebut akan merugikan murid itu sendiri.

"Karena nanti kasian si anak kalau tidak tercatat di dapodik nya," katanya.

"Jadi tolong informasinya dan kepada bapak ibu, kalau ada harapan dari tetangga tolonglah masukan anak saya ingin sekolah disitu percuma saja mohon maaf," tandasnya.

Sebagai informasi, dalam SPMB 2025 terdapat 4 jalur yang bisa digunakan para wali murid untuk mendaftarkan calon siswa.

Empat jalur tersebut yaitu, jalur prestasi, jalur domisi (sebelumnya zonasi), jalur afirmasi dan jalur mutasi (sebelumnya perpindahan orang tua).