Warga Balaraja Tangerang Keluhkan Sampah Menumpuk, Bau Tak Sedap Sering Muncul Lalat ke Rumah

Menurutnya penumpukan sampah di lokasi tersebut terjadi lantaran Kecamatan Balaraja tak memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3

Editor: Wawan Perdana
Tribun Tangerang/ Nurmahadi
Tumpukan sampah yang meluber ke Jalan Baru Sentiong, Desa Tobat, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (13/6/2025) 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG-Warga mengeluhkan tumpukan sampah yang meluber ke Jalan Baru Sentiong, Desa Tobat, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Bukan hanya merusak pandangan, sampah ini mengeluarkan bau tak sedap dan menimbulkan banyak lalat.

Bau tak sedap dan lalat ini bahkan sudah masuk ke rumah dan tempat usaha rumah makan warga.

Nunung yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari tumpukan sampah mengatakan, roma tak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan sampah itu sangat mengganggu kenyamanan.

Terlebih lokasi tersebut kerap banjir saat dilanda hujan sehingga cukup membahayakan bagi para pengendara yang melintas.

"Ya terganggu sebenernya ya, dari baunya itu mengganggu terus musim hujan apalagi banyak lalat. Di jalannya suka banjir, ngengaggu (pengendara)," kata Nunung saat diwawancarai, Jumat (13/6/2025).

Nunung mengatakan tumpukan sampah itu dipenuhi oleh sampah rumah tangga dan sampah pasar.

"Sampah rumah tangga, sampah pasar juga ada, di sini kan enggak ada tempat pembuangan pembuangan ya jadi dibuangnya ke sini, biasanya suka ada bapak-bapak nenteng plastik isi sampah di buang ke situ," paparnya.

Di samping itu warga lainnya, Abdul Latif juga menyampaikan keluhan soal tumpukan sampah tersebut.

Latif yang juga merupakan pemilik warung di dekat lokasi tumpukan sampah menyebut aroma tidak sedap dari sampah yang membusuk sangat mengganggu kenyamanan pelanggan, terlebih saat musim hujan.

"Saya merasa terganggu apalagi kalau habis hujan, udah mah bau banyak lalat di warung, jadi orang yang jajan juga sayanya jadi malu," ungkapnya.

Latif mengatakan sampah itu telah menumpuk selama 7 tahun. Dia mengaku hingga saat ini belum ada penanganan dari pemerintah setempat

"Sudah tahunan, saya tinggal di sini hampir tiga tahun, sampah di situ sudah penuh, sampah di sana itu sudah 7 tahunan lah kurang lebih," ungkapnya.

Menurut Latif kebanyakan yang membuang sampah di lokasi itu merupakan warga luar Desa Tobat.

Aktivitas membuang sampah di lokasi tersebut biasanya terjadi pada malam hari sekira pukul 12 hingga menjelang subuh.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved