Kisah Edwar Afriatna, Pengusaha Muda Asal Tangerang Raup Puluhan Juta Sebulan dari Sampah Plastik

Edwar Afriatna, seorang pengusaha muda asal Balaraja, Kabupaten Tangerang yang bergerak di bidang pengolahan plastik dengan nama 'Edwar Plastic Press

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Ade Feri
PENGUSAHA MUDA - Edwar Afriatna saat ditemui di gudang miliknya di wilayah Kabupaten Tangerang, Jumat (27/6/2025) 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Keberadaan sampah dapat diibaratkan seperti dua sisi mata uang.

Di satu sisi, sampah dipandang sebagai objek yang tak bernilai. 

Namun di sisi lain, sampah justru menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat yang jeli menggali peluang bisnis dari rantai industri daur ulang.

Manfaat sampah plastik jenis HighDensity Polyethylene (HDPE) serta nilai ekonominya telah dibuktikan oleh Edwar Afriatna, seorang pengusaha muda asal Balaraja, Kabupaten Tangerang yang bergerak di bidang pengolahan plastik dengan nama 'Edwar Plastic Press'.

Dalam perjalanan bisnisnya, pemuda berusia 28 tahun tersebut setiap hari memilah sampah plastik yang didominasi oleh bekas botol oli, shampo, sabun, hingga drigen ke dalam beberapa kategori warna.

Baca juga: Kisah Azizah, Perempuan Berhijab yang Curi Perhatian Jagat Maya Usai Cover Lagu Mangu Versi Koplo

Hasil sortiran tersebut kemudian di press menggunakan sebuah alat, untuk dijual ke salah satu perusahaan pengolahan limbah plastik di Kabupaten Serang. 

Usaha ini telah ia jalankan selama lebih dari tiga tahun, setelah sebelumnya sempat bekerja sebagai buruh sortir di tempat pengolahan sampah plastik lainnya. 

Sampah plastik tersebut ia kumpulkan dari para lapak, pengepul, hingga pemulung di wilayah Kabupaten Tangerang. 

Dalam satu bulan, pria yang juga berprofesi sebagai advokat tersebut mengaku, dapat mengumpulkan hingga puluhan ton sampah plastik, dan meraup omzet sekitar Rp 80 juta.

Kepada TribunBanten.com, Edwar mengatakan, bahwa inisiatif usaha tersebut ia jalankan murni karena alasan ekonomi. 

"Saya dulunya adalah kuli sortir, nah dari situ ketika saya menjadi kuli sortir atau buruh sortir plastik harian itu, terlintaslah dari otak saya hidup nggak bisa seperti ini aja," ujarnya saat ditemui di lapaknya, Jumat (27/6/2025).

"Kemudian dari situ pun saya giat, dan saya menawaitu kan diri saya untuk menjadi seorang pembisnis," sambungnya. 

Edwar lantas menjelaskan, alasan dirinya memilih sampah plastik jenis HDPE tak lain karena memiliki harga jual yang bagus dan barangnya yang mudah dicari.

"Karena kalau jenis plastik yang lain itu dari segi harga murah, dan peredaran barangnya juga kurang banyak," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved