Kementerian PPPA Sebut Anak Laki-laki Kini Rentan Jadi Korban Kekerasan Seksual

Kementerian PPPA mengungkap, saat ini anak laki-laki juga memiliki kerentanan yang sama dengan anak perempuan untuk menjadi korban kekerasan seksual. 

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade
Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian PPPA, Ciput Eka Purwianti, di Mapolres Tangsel, Rabu (2/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian PPPA, Ciput Eka Purwianti mengatakan, bahwa saat ini anak laki-laki juga memiliki kerentanan yang sama dengan anak perempuan untuk menjadi korban kekerasan seksual

Terlebih, saat ini laporan kasus kekerasan seksual terhadap anak laki-laki juga kerap dijumpai di sejumlah daerah, termasuk di Tangerang Selatan (Tangsel).

Belum lama ini, Polres Tangsel mengungkap kasus kekerasan seksual yang dilakukan tersangka AAM (35), terhadap tiga anak laki-laki di bawah umur yakni R (10), H (7), R (9), dan B (6).

Baca juga: Baru Menikah Seminggu Lalu, Pemain Liverpool Diogo Jota Tewas Usai Kecelakaan Mobil

Ketiganya menjadi korban kekerasan seksual di kontrakan tersangka, dengan modus mengajar musik hadroh. 

"Kami ingin menyoroti terkait 5 klaster kasus yang disampaikan oleh Polres Tangsel, bahwa saat ini anak laki-laki memiliki kerentanan yang sama tinggi dengan anak perempuan untuk menjadi kekerasan seksual," kata Ciput di Mapolres Tangsel, Rabu (2/7/2025).

Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemerintah Kota Tangsel bersama jajaran Forkopimda, agar memberikan edukasi tambahan kepada para orangtua sebagai wujud penguatan.

Sebab kata Ciput, anak-anak dapat menjadi korban kekerasan seksual karena kepolosan mereka.

"Dan kalau tidak kita upayakan rehabilitasi komprehensif hingga tuntas, maka dikhawatirkan mereka juga akan menjadi pelaku di masa depannya," ucapnya. 

Ciput juga mengajak, agar semua pihak juga memberikan edukasi dan penyadaran kepada anak laki-laki terkait deteksi dini tindak kekerasan seksual

"Jadi ini yang perlu kita berikan penyadaran ke semua pihak untuk tidak lagi menganulir, dan turut mengedukasi anak laki-laki nya untuk mencegah mereka jadi korban kekerasan seksual," katanya.

Dirinya berharap, para orangtua juga merubah cara dalam mengawasi anak-anaknya, untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan tersebut. 

"Jadi tidak ada salahnya para orangtua  selain menambah kelekatan dengan anak, agar anak memiliki rasa percaya bahwa orangtua tidak hanya bisa menghukum tetapi mendukung anak dalam situasi apapun, pergunakan juga permainan rahasia dengan anak," paparnya.

Baca juga: Nama-nama Calon Paskibraka Nasional 2025 dari Sulawesi Utara, Ini Daftar Cadangannya

"Misalnya saya sebagai ibu, saya menyampaikan, nak bunda punya rahasia yang bunda mau berbagi dengan kamu," ucap Ciput mencontohkan. 

"Itu sebenarnya untuk memancing, dan sebagai upaya kita mendeteksi dini apakah anak-anak kita itu sebenarnya ada hal-hal yang disembunyikan, dan mereka takut menyampaikannya kepada orangtua," tuturnya. 

"Dan edukasi seksual sebagai pengetahuan untuk pencegahan mereka (anak-anak), untuk menjadi korban kekerasan seksual saya pikir itu juga harus ditingkatkan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved