Arti Kata Bahasa Arab
Arti Lakum Dinukum Waliyadin Ayat Terakhir QS Al-Kafirun, Ini Makna Toleransi dalam Perspektif Islam
Berikut arti lafadz Lakum Dinukum Waliyadin Ayat Terakhir Quran Surat Al-Kafirun, simak terkait makna toleransi dalam perspektif Islam
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
Seperti “toleransi beragama” di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
Konsep tasamuh dalam Islam mengandung konsep rahmatan lil ‘alamin.
Sekalipun Alquran tidak secara tegas menjelaskan tentang tasamuh, namun ditemui beberapa terma yang terkait dengan ini, di antaranya:
Rahmah atau kasih sayang (QS. al-Balad: 17), al-‘Afw atau memaafkan (QS. al-Nur: 22), al-Safh atau berlapang dada (QS. al-Zukhruf: 89), al Salam atau keselamatan (QS. al-Furqan: 63), al-‘Adl atau keadilan, al-Ihsan atau kebaikan (QS. al-Nahl: 90) dan al-Tawhid yang bermakna menuhankan Allah Swt (QS. al-Ikhlas: 1-4).
Bentuk toleransi
Sikap toleransi dan menghargai tidak hanya berlaku terhadap orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri, bahkan sikap toleran harus dimulai dari diri sendiri.
Rasulullah saw mengingatkan agar ia memperhatikan dirinya dan memberi hak yang proporsional: “Sesungguhnya tubuhmu punya hak (untuk kamu istirahatkan) matamu punya hak (untuk dipejamkan) dan istrimu juga punya hak (untuk dinafkahkan).” (HR. Bukhari).
Terhadap mereka yang berbeda agama dan keyakinan, Alquran menetapkan prinsip tidak ada paksaan dalam beragama (QS. al-Baqarah: 256).
Sebab kebebasan beragama merupakan bagian dari penghormatan terhadap hak-hak manusia yang sangat mendasar.
Tugas seorang Nabi, demikian juga seorang ulama, da’i, hanyalah menyampaikan risalah, bukan untuk memaksa dan menguasai.
Dalam sejarahnya Rasulullah saw, tidak pernah memaksa orang lain (non muslim) untuk memeluk agama Islam, dan sebaliknya.
Bahkan, melalui Piagam Madinah, Rasulullah saw telah memberikan jaminan kebebasan beragama kepada setiap orang.
Bentuk lain dari toleransi Islam yang terkait kebebasan beragama adalah tidak cepat-cepat menghukum kafir kepada orang yang masih menyisakan sedikit celah untuk disebut sebagai muslim.
Imam Malik mengatakan, orang yang perbuatan dan pernyataannya mengarah kepada kekufuran dari sembilan puluh sembilan arah, tetapi masih menyisakan keimanan walau dari satu arah, maka dihukumi sebagai orang beriman.
Dalam pandangan Islam, toleransi bukanlah fatamorgana atau bersifat semu.
Tapi ia memiliki dasar yang kuat dan memiliki tempat utama, sesuai nash Alquran yang antara lain tercermin dalam firman-firman Allah berikut ini:
“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19). “Barang siapa mencari agama selain Islam maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali 'Imran: 85). Selanjutnya firman Allah Swt: “Lakum dinukum waliyadin” (Bagimu agamamu, bagiku agamaku).” (QS. Al-Kafirun: 5).
Sumber : Tribun Sumsel / Serambi News
Arti Lahaula Wala Quwata Illa Billahil Aliyil Adzim, Potongan Dzikir dan Doa Jaminan Masuk Surga |
![]() |
---|
Arti Wa La Ta Kulu Amwalahum Ila Amwalikum, QS An-Nisa Ayat 2 soal Larangan Memakan Harta Anak Yatim |
![]() |
---|
Arti Allahumma Ya Farijal Hammi Wa Kashifal Ghammi, Berikut Amalan Dzikir & Doa Agar Dagangan Laris |
![]() |
---|
Arti Ya Robbi Ballighna Nazuruh, Doa Agar Disegerakan ke Tanah Suci Lengkap dengan Tulisan Arabnya |
![]() |
---|
Arti Wa Yarzuqhu Min Haitsu lla Yahtasib, Potongan Ayat 1.000 Dinar sebagai Doa Pembuka Pintu Rezeki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.