Ibu Misri Buka Suara : Dia Gak Pernah Neko-neko, Seorang Kakak Cari Uang untuk 5 Adik-adiknya
Kondisi ini dialami Lita sejak anaknya jadi tersangka kasus tewasnya Brigadir Nurhadi. Ia mengalami tekanan psikologis berat
TRIBUNBANTEN.COM, JAMBI-Tidur Lita Krisna (44 tahun), ibu kandung Misri Puspita, sulit tidak dalam beberapa hari ini. Kesehatannya juga menurun.
Kondisi ini dialami Lita sejak anaknya jadi tersangka kasus tewasnya Brigadir Nurhadi. Ia mengalami tekanan psikologis berat.
Kehidupan pribadi putrinya diulas dan dikomentari dengan sangat liar.
Padahal kata Lita, tidak ada satupun kebenaran yang saat ini ramai di media sosial tentang putrinya.
Sejak beberapa hari ini, Lita memilih tak membuka media sosial.
Dia mengaku tak sanggup membaca media sosial, yang terus memojokkan anaknya dengan stigma tertentu.
Lita saat ini memilih untuk berdiam diri di dalam rumah akibat informasi dan pemberitaan kehidupan pribadi putrinya itu.
Lita sebenarnya sudah sangat resah dengan pemberitaan miring itu, tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa.
Dia tidak mampu membendung narasi-narasi miring tentang putrinya.
Baca juga: Merokok Saja Tidak Bisa, Istri Brigadir Nurhadi Sedih Suaminya Dituding Pakai Obat dan Minuman Keras
Saat ini, kata Lita, masyarakat justru fokus mengulik kehidupan pribadi putrinya, bukan pada peristiwa pembunuhannya.
"Saya bingung juga, kenapa semua membahas anak saya? kehidupan pribadinya dikulik, padahal dia gak pernah neko-neko, dia perempuan baik-baik, seorang kakak yang mencari uang untuk lima adik-adiknya," kata Lita, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (12/7/2025).
Kepada Kompas.com, dia mengungkapkan keresahannya tersebut.
Dia sangat berharap, supaya masyarkat untuk fokus pada proses hukum atas peristiwa tersebut.
"Dia perempuan baik-baik, saya mohon jangan bully anak saya. Saya sudah gak sanggup baca media sosial, saya gak merasa bingung, dan tidurpun saya kesusahan," katanya.
Sosok M di mata kerabat dan keluarga
Teman kecil hingga tetangga tak menduga bahwa Misri yang dikenal ramah, baik dan kerap mengulurkan bantuan kepada orang lain dijadikan tersangka pembunuhan Brigadir Nurhadi.
Keluarga masih tak terima. Mereka menyebut, kasus ini belum terbuka seutuhnya dan berharap sebuah keadilan datang pada Misri.
Menilik jauh ke belakang, Misri lahir dan tumbuh dari keluarga yang sangat sederhana.
Sebuah rumah kontrakan dengan bangunan kayu dan genting dari tanah liat yang sudah usang menjadi saksi kehidupan Misri.
Rumah itu berada di Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
Di kontrakan dua pintu itu, Misri lahir dan tumbuh remaja. Masa kecilnya juga tidak bergelimang kemewahan, dia bermain layaknya anak-anak pada umumnya.
Dari keterangan teman kecilnya berinisial I, dia menyebut Misri adalah sosok yang pendiam dan baik.
"Kalau sebagai teman, saya taunya dia gak banyak perangai, dan gak nakal kok," katanya. Diapun terkejut saat mendengar kabar kasus yang menjerat Misri. "Nggak nyangka aja, dia jadi tersangka pembunuhan," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh bibi Misri (adik dari ayah M), yang saat ini tinggal di sebelah rumah kontrakan tempat tinggal Misri dulu.
Dia tahu betul, sejak sekolah Misri dikenal berprestasi dan tidak pernah menyakiti orang lain.
"Gak pernah dengar dia neko-neko, dia banyak prestasi juga," katanya, saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya, Jumat (11/7/2025).
Saat Misri duduk di bangku SMA, dia meraih belasan penghargaan hingga diangkat berbagai macam duta. Belasan sertifikat, selempang dan seragam yang berkaitan dengan penghargaan itu, kini masih tersimpan rapi di rumah ibunya.
Saking cemerlangnya, Misri pernah diundang langsung oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara sebagai perwakilan pelajar berprestasi dari Jambi.
Misri hanyalah wanita tamatan SMA, dengan prestasi yang dia capai, Misri mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke bangku perkuliahaan.'
Namun, dia menunda mimpinya itu, dan memilih untuk bekerja demi memenuhi dan menanggungjawapi ibu dan lima adiknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
| Tiga Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Nomor 2 Soal Ketidaksesuaian Versi Polisi |
|
|---|
| Merokok Saja Tidak Bisa, Istri Brigadir Nurhadi Sedih Suaminya Dituding Pakai Obat dan Minuman Keras |
|
|---|
| LPSK Buka Peluang Justice Collaborator di Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Ini Penjelasannya |
|
|---|
| Sejam Sebelum Kematian Brigadir Nurhadi, Waktu Krusial Tak Terekam CCTV |
|
|---|
| PILU Ini Isi Voice Note Anak Brigadir Nurhadi Sebelum Sang Ayah Meninggal: Kenapa Ndak Angkat Telpon |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Misri-Tersangka-Tulang-Punggung-Keluarga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.