Pembunuhan Wanita Diborgol di Cisauk

Orangtua Lemas, Sering Nangis, Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Tangan Diborgol Hanya Dihadiri Kakak

Kasus ini menggemparkan warga Cisauk, karena korban ditemukan tewas di semak-semak dengan kondisi tangan diborgol

Editor: Wawan Perdana
Tribunbanten.com/ Ade Feri
REKONSTRUKSI-Tersangka pembunuhan Amelia Putri Sari Devi (22 tahun) yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Cisauk, Kabupaten Tangerang dihadirkan untuk rekontruksi kasus, Selasa (22/7/2025). Orangtua korban trauma sehingga tidak bisa menghadiri rekonstruksi ini. 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG-Amarah warga pecah saat tiga tersangka pembunuhan Amelia Putri Sari Devi (22 tahun) yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, dihadirkan untuk rekontruksi kasus, Selasa (22/7/2025). 

Warga yang telah menunggu sejak pagi meluapkan emosi mereka dengan teriakan penuh kemarahan.

Tiga tersangka pembunuhan berencana terhadap Amelia menjalani rekonstruksi, Selasa (22/7/2025).

Ketiga tersangka yakni Rafli Raman Putra (19 tahun), AP (17 tahun) dan Ibra Firdaus (21 tahun), dibawa ke lokasi rekonstruksi menggunakan mobil taktis Resmob Polda Metro Jaya.

Kasus ini menggemparkan warga Cisauk, karena korban ditemukan tewas di semak-semak dengan kondisi tangan diborgol pada Rabu (16/7/2025) sore. Belakangan diketahui, sebelum dibuhuh, korban terlebih dahulu dirudapaksa.

Satu dari tiga tersangka adalah mantan pacar korban. Motif pembunuhan ini diduga karena dendam pribadi. 

Rafli Raman Putra merasa sakit hati setelah korban menagih utang sebesar Rp 1,1 juta. 

Baca juga: Tagih Utang ke Mantan Pacar, Wanita di Tangerang Ini Dirudapaksa dan Dibunuh, Tangannya Diborgol

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, nampak rekonstruksi hanya dihadiri oleh kakak korban, tetangga, dan beberapa teman dekatnya.

Rekonstruksi tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Resmob Polda Metro Jaya, Polres Tangerang Selatan, dan Kejaksaan Tinggi Banten.

Terdapat 75 adegan yang diperagakan oleh para tersangka, mulai dari tersangka membekap korban, memperkosa, hingga menggorok lehernya sampai tewas.

Kanit 4 Resmob Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengatakan, pihaknya telah mengundang orangtua dan keluarga korban untuk turut hadir dalam rekonstruksi.

Namun, akibat trauma atau rasa syok yang mendalam membuat orangtua korban tak turut hadir dalam rekonstruksi tersebut.

"Kami sudah undang keluarga korban, tapi mungkin belum siap," ujarnya singkat kepada TribunBanten.com.

Di sisi lain, kakak kandung korban KBP (29 tahun) yang nampak hadir setelah rekonstruksi mengatakan, kedua orangtuanya saat ini masih belum bisa diajak berkomunikasi.

Ia menyampaikan, kesedihan mendalam masih dialami oleh kedua orangtuanya lantaran kehilangan putri satu-satunya itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved