Pembunuhan Wanita Diborgol di Cisauk

Penampakan Rumah yang Jadi Tempat Pembunuhan Wanita Muda 22 Tahun di Cisauk Tangerang

Rumah kontrakan di Cisauk, Tangerang jadi lokasi pembunuhan tragis wanita 22 tahun. Korban dibekap, diperkosa, lalu dibunuh.

|
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ade Feri/TribunBanten.com
Penampakan rumah kontrakan di Cisauk, Tangerang jadi lokasi pembunuhan tragis wanita 22 tahun. Korban dibekap, diperkosa, lalu dibunuh dan dibuang ke semak-semak. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Seorang wanita muda berinisial APSD (22) tewas di tangan tiga pelaku, yakni Rafli Raman Putra (19), AP (17), dan Ibra Firdaus (21).

Pembunuhan sadis itu dipicu oleh rasa sakit hati tersangka utama, Rafli, karena korban yang merupakan mantan kekasihnya menagih utang senilai Rp1,1 juta. Tagihan itu sempat diunggah korban ke status WhatsApp.

Tak hanya menghabisi nyawa korban dengan cara ditusuk dan digorok menggunakan senjata tajam, ketiga pelaku juga menyetubuhi korban secara bergiliran, memborgol, dan membuang jenazahnya ke semak-semak di belakang lokasi kejadian perkara (TKP).

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di sebuah rumah kontrakan yang dihuni Rafli bersama keluarganya.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Wanita yang Tewas Terborgol di Cisauk Tangerang Sempat Digilir 3 Pelaku

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, rumah kontrakan tersebut terletak di ujung, berdampingan dengan tiga rumah lainnya yang dikelilingi pagar tembok.

Rumah yang baru ditinggali belum genap satu tahun itu memiliki cat berwarna putih dan biru, dengan luas sekitar 72 meter persegi.

Bagian depan rumah dilengkapi teras beratap kanopi, menyatu dengan lorong di sisi kanan yang difungsikan sebagai gudang. Lorong inilah yang menjadi lokasi para pelaku membekap dan memperkosa korban.

Di sisi kanan dan belakang rumah terdapat semak belukar. Lokasi itu menjadi tempat para pelaku membuang tubuh korban usai dibunuh.

Kini, rumah tersebut telah dipasangi garis polisi, termasuk area semak-semak tempat ditemukannya jasad korban.

Menurut Maryadi (40), tetangga pelaku yang juga orang pertama menemukan jasad korban, suasana sekitar TKP saat kejadian memang sedang sepi.

"Daerah sini memang sepi, apalagi kalau malam. Saat kejadian, orangtua Rafli juga tidak ada di rumah," ujar Maryadi, Selasa (22/7/2025).

Ayah Rafli diketahui bekerja sebagai satpam di Jakarta Barat dan biasa pulang tengah malam. Sementara ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga dan pulang seminggu sekali.

Maryadi menambahkan, Rafli bukan warga asli Cisauk, melainkan hanya mengontrak di kawasan tersebut.

"Bukan orang sini. Mereka ngontrak baru beberapa bulan. Bulan Agustus ini habis masa kontrakannya," ucapnya.

Ia mengaku kini merasa waspada akan kemungkinan adanya aksi balas dendam dari pihak keluarga korban.

"Makanya saya berjaga tiap malam. Takutnya ada yang datang balas dendam, seperti bakar rumah atau lainnya. Padahal itu bukan rumah milik pelaku," ujarnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved