Pembunuhan Wanita Diborgol di Cisauk

Cerita Keluarga Wanita Tewas Tangan Diborgol di Cisauk Tangerang: Pamit Kerja, Pulang Tinggal Nama

Seorang wanita muda di Tangerang ditemukan tewas dengan tangan terborgol di semak-semak. Keluarga syok, korban terakhir terlihat pamit kerja.

Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ade Feri/TribunBanten.com
PEMBUNUHAN WANITA TANGAN DIBORGOL DI CISAUK - Tengah (KBP) Kakak korban wanita yang dibunuh di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, saat diwawancarai, Selasa (22/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Seorang wanita muda berinisial APSD (22 tahun) sempat berpamitan kepada keluarga untuk pergi bekerja pada Senin (7/7/2025) pagi, sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi tangan terborgol di semak-semak Kampung Kedokan, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kakak korban, KBP (29), mengatakan bahwa saat itu keluarga sama sekali tidak memiliki firasat buruk terhadap adiknya.

Sebab, korban yang merupakan anak bungsu itu memang selalu berpamitan setiap kali hendak pergi ke luar rumah.

Baca juga: Orangtua Lemas, Sering Nangis, Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Tangan Diborgol Hanya Dihadiri Kakak

"Pamitnya waktu itu mau berangkat kerja seperti biasanya, jadi nggak ada pertanda sama sekali," ujarnya usai rekonstruksi, Selasa (22/7/2025).

Karena itulah, kata dia, keluarga sangat terpukul dan terkejut saat mendengar kabar bahwa jenazah adiknya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

"Nggak nyangka kalau mayat yang ditemukan itu dia (korban), karena dia orangnya baik, ceria, dan kalau mau ke mana-mana selalu pamit," ucap KBP.

Lebih lanjut, KBP menjelaskan bahwa keluarga pertama kali mendapat kabar tentang penemuan jenazah perempuan dari ibu tiri salah satu pelaku.

"Kami pertama kali mendengar dari ibu tiri pelaku. Dia mengabari ibu saya lewat pesan singkat, katanya ada penemuan mayat di samping rumahnya," terangnya.

"Setelah dapat kabar, kami langsung ke TKP. Awalnya belum yakin, tapi sekitar jam 7 malam polisi mengirimkan foto. Tas dan barang-barangnya identik," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa korban tidak pernah bercerita kepada keluarga soal memiliki masalah utang piutang dengan pelaku, yang diketahui adalah mantan pacarnya.

"Kalau ke saya belum pernah cerita. Tapi teman dekatnya bilang, pelaku ada sangkutan utang piutang dengan korban," ucap KBP.

"Jumlahnya hampir Rp70 juta, dan katanya digunakan pelaku untuk membayar pinjaman online," imbuhnya.

KBP menambahkan, keluarga sempat panik dan mencari keberadaan korban karena hampir 10 hari tidak pulang ke rumah.

"Hilang lebih dari 10 hari. Orang tua juga sempat datang ke rumah pelaku, tapi jawabannya cuma bilang nggak tahu," katanya.

Ia berharap para pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

"Pokoknya pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Harus dapat hukuman paling berat," tegasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved