Benih Lobster Tujuan Vietnam Senilai Rp38 M Diselundupkan Via Bandara Soetta, 7 Pelaku Ditangkap

Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) senilai Rp38 miliar melalui Bandara Soekarno-Hatta berhasil digagalkan polisi.

Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Tajudin/TribunBanten.com
Konferensi pers pengungkapan kasus penyelundupan benih Lobster di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (24/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) senilai Rp38 miliar melalui Bandara Soekarno-Hatta berhasil digagalkan polisi.

Sebanyak tujuh tersangka telah diamankan oleh aparat Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Mereka merupakan bagian dari jaringan penyelundupan yang terhubung dengan kasus serupa yang diungkap pada Maret dan Juli.

"Jadi ini merupakan kelompok jaringan yang saling berhubungan antara perkara yang kita ungkap di bulan Maret dan Juli," ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung saat konferensi pers, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: INFO Cuaca Banten, Jumat 25 Juli 2025: Cek Cuaca Tangsel, Serang hingga Cilegon

Ronald menyebut, jumlah BBL yang disita mencapai 710.770 ekor dengan harga per ekor sekitar Rp54.000. Dengan demikian, nilai kerugian negara yang berhasil diselamatkan ditaksir mencapai Rp38 miliar.

"Dengan nilai asumsi benih lobster itu Rp54.000, artinya kita dari seluruh tim gabungan bisa menyelamatkan Rp38 miliar," ucapnya.

"Kalau kita asumsikan benih lobster ini tumbuh besar, bertelur, lalu menghasilkan benih lagi, maka potensi kerugian yang ditimbulkan tentu akan lebih besar lagi," jelasnya.

Ia menjelaskan, BBL tersebut didapat para tersangka dari wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dengan tujuan pengiriman ke negara Vietnam.

"Tujuan akhirnya Vietnam, tetapi biasanya melalui bandara transit ke Singapura atau Kuala Lumpur, kemudian diterbangkan ke Vietnam," terangnya.

Ronald menambahkan, para pelaku kerap menjalankan aksinya dengan modus yang terus berubah-ubah untuk mengelabui petugas.

"Modus pelaku ini selalu berubah, mulai dari membawa dalam koper, hand carry ke pesawat, hingga dikirim melalui kargo," tuturnya.

"Terakhir, koper-koper berisi benih lobster ini dimasukkan ke dalam peti untuk menyamarkan saat melintas di x-ray atau untuk mengelabui petugas," jelasnya.

Selain itu, kata Ronald, jaringan ini juga dibantu oleh oknum petugas keamanan atau avsec perusahaan untuk melancarkan aksinya.

Namun, penyelundupan tersebut berhasil digagalkan setelah pihak perusahaan kargo melaporkan adanya kecurigaan terhadap barang-barang itu ke kepolisian.

Di akhir, Ronald menegaskan, aksi nekat para pelaku tidak lepas dari tingginya permintaan pasar.

Namun, mereka enggan mengikuti aturan yang berlaku meski saat ini pemerintah telah membuka kembali jalur ekspor resmi.

"Kita akan terus kejar pelaku-pelaku ini untuk mencari tahu siapa yang membiayai dan memberikan mereka gaji," terangnya.

"Saat ini masih ada tujuh DPO yang terus kami cari," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved