Cari Aman, Percetakan di Jakarta Enggan Terima Pesanan Bendera One Piece: Takut Dituduh Makar!

Sejumlah pengusaha percetakan di Jakarta memilih menolak pesanan bendera bergambar bajak laut fiksi dari serial One Piece. 

Editor: Ahmad Haris
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
BENDERA ONE PIECE - Seorang penjahit di konveksi rumahan Kemayoran, Jakarta Pusat, menunjukkan selembar bendera One Piece yang kini banyak dipesan secara online, Selasa (5/8/2025). Sementara, sejumlah pengusaha percetakan di Jakarta memilih menolak pesanan pembuatan bendera One Piece jelang HUT Kemerdekaan RI.  

TRIBUNBANTEN.COM - Di tengah riuh bendera one piece, sejumlah pengusaha percetakan di Jakarta memilih menolak pesanan bendera bergambar bajak laut fiksi dari serial One Piece

Melansir Tribunnews, keputusan itu diambil menyusul kekhawatiran akan dikaitkan dengan isu makar yang belakangan ramai diperbincangkan publik.

Mereka khawatir terlibat masalah hukum setelah muncul narasi bahwa bendera berlambang tengkorak tersebut bukan sekadar simbol budaya pop, melainkan bisa ditafsirkan sebagai bentuk pemberontakan. 

Baca juga: Apakah Ada Razia Pengibaran Bendera One Piece, Begini Penjelasan Mensesneg

Padahal, bagi penggemar One Piece, bendera itu melambangkan petualangan, kebebasan, dan solidaritas.

Diberitakan, beberapa pekan sebelum peringatan HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, komunitas penggemar One Piece di berbagai daerah mulai mengibarkan bendera berlambang tengkorak bajak laut fiksi. 

Aksi tersebut kerap dipadukan dengan pengibaran Merah Putih dan diabadikan dalam foto maupun video. 

Tagar #BenderaOnePiece lalu meluas di Instagram, Twitter, dan TikTok, menimbulkan simpati sekaligus kekhawatiran publik.

Pengusaha Pilih “Cari Aman”

Tarno (nama disamarkan), pemilik usaha percetakan di Jelambar, Jakarta Barat, sempat menerima dua pesanan bendera One Piece

Pelanggan pertama menyebut akan menggunakan bendera itu untuk foto saat mendaki gunung. Namun, setelah pesanan kedua, Tarno curiga dan langsung menolak pesanan berikutnya.

“Pernah ada yang bikin. Cuma sejak dilarang saya udah malas bikin. Cari aman ajalah,” ujar Tarno, Selasa (5/8/2025).

Tarno memasang tarif Rp100 ribu per lembar bendera satin impor ukuran 1,5 meter. 

Meski belum pernah terkena razia, ia khawatir bakal terlibat masalah hukum jika simbol itu dipakai untuk aksi pemberontakan.

Heru (nama disamarkan), pengusaha percetakan di Rawamangun, Jakarta Timur, sempat melayani delapan pesanan bendera One Piece sejak bulan lalu. 

Ia menjual bendera ukuran 135 × 90 cm dan 120 × 80 cm seharga Rp130 ribu per lembar. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved