Berita Pemkot Tangsel

Dinsos Tangsel Bakal Bentuk Dua Kampung Siaga Bencana, Ini Alasannya 

Dinsos Kota Tangsel tengah menggagas program penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui kampung siaga bencana. 

|
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade Feri Anggariawan
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinsos Tangsel, Yasir Arafat, saat ditemui di kantornya, Kamis (7/8/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan tengah menggagas program penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui kampung siaga bencana

Rencananya, kampung siaga bencana ini akan ditempatkan di dua wilayah rawan bencana, yakni di Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Ciputat.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinsos Tangsel, Yasir Arafat menjelaskan, tujuan digagasnya program tersebut ialah untuk mempercepat proses penanggulangan bencana yang terjadi di tengah masyarakat.

Baca juga: Pilar Ajak Arsitek Rancang Konsep Ruang Publik Nyaman untuk Masyarakat Tangerang Selatan 

"Kampung siaga bencana ini sebenarnya adalah program untuk melibatkan masyarakat seperti swadaya masyarakat dalam rangka penanggulangan bencana," ujarnya kepada TribunBanten.com, saat ditemui di kantornya, Kamis (7/8/2025).

"Misalnya seperti kasus bencana yang terjadi itu kan kadang-kadang ketika terjadi bencana akan menghabiskan waktu, untuk dia (masyarakat). Seperti menghubungi petugas dan sebagainya," sambungnya. 

"Tapi ketika ada kampung siaga bencana yang ada logistik ada pengurus nya, mereka akan langsung menurunkan barang-barang stok yang ada di sana," jelasnya. 

Yasir menuturkan, rencananya kampung siaga bencana tersebut memiliki lumbung sosial dan gardu sosial.

"Lumbung sosial itu tempat untuk stok barang dalam rangka penanggulangan bencana, sedangkan gardu sosial itu sebagai sekretariat para relawan," tuturnya.

Ia mengaku, saat ini pihaknya sudah membentuk dua pengurus yang akan bertugas di dua kampung siaga bencana.

Namun, untuk pengesahannya masih harus menunggu surat keputusan wali kota (Kepwal).

"Relawan itu diambil dari masyarakat yang tinggal dari sekitar gardu sosial, dan yang direkrut adalah orang-orang yang sering terlibat dalam penanganan bencana," kata Yasir.

"Kita sudah rapat untuk memetakan daerah-daerah rawan bencana, sampai saat ini baru membentuk dua pengurus gardu sosial, yaitu di Pondok Aren dan Ciputat," imbuhnya.

"Jumlahnya per titik itu minimal 30 orang, dan nanti akan kita kepwal kan," jelasnya. 

Baca juga: Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, 6.480 Ton Emping Melinjo Diekspor ke Arab Saudi

Adapun untuk target kampung siaga bencana ini beroperasi, kata Yasir, ialah pada Oktober 2025.

Ia berharap, partisipasi masyarakat terhadap penanggulangan bencana bisa benar-benar di dorong, sehingga proses penanganan bencana bisa lebih cepat.

"Dan nanti ketika sudah resmi dibentuk atau di Kepwal kan, juga akan dilatih terkait dengan tata cara evakuasi, langkah antisipasi menghadapi bencana, maupun kemampuan memberikan bantuan psikologis kepada masyarakat terdampak bencana," kata Yasir.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved