Viral! Puskesmas Pontang Serang Diduga Tidak Tangani Pasien Anak yang Demam Tinggi

seorang warga di Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang yang hendak membawa anaknya ke Puskesmas Pontang tidak mendapat pelayanan.

|
Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Muhammad Uqel
Moch Hisyam (27), warga Desa Cibodas, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang mengaku kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Pontang saat membawa anaknya berobat diduga tidak ditangani. 

"Sebelumnya di Puskesmas Tanara, mungkin gak di respon atau gimana datang lah ke Puskesmas Pontang karena pasien ini warga lempuyang Tanara, kan tadi di jelasin dari tanara ke Puskesmas pontang," katanya.

Kemudian, kata Dr. Bahrum, kondisi pasien itu datang ke Puskesmas Pontang langsung ditangani dengan dilakukan tensi demam, dan menunjukkan angka tensi 39 derajat celsius bukan 40 derajat celsius.

"Si bapaknya panik mungkin karena demam tinggi, nah kalau pengen cepat turun panas ada obat lewat anus kan ada pernyataan itu dalam video," ucapnya.

"Kita kan gak punya, di kasih lah resep obat sama perawat ini untuk beli di luar itu SOP lihat," tambahnya.

Dr. Bahrum membantah soal tuduhan pasien ketika datang tidak ada petugas yang berjaga di ruang UGD.

Menurutnya, pada saat itu ada petugas perawat yang berjaga dan usai menangani observasi pasien rawat inap.

"Kita pahami dan kita sadari keterbatasan saya, saya itu komitmen jaga malam tidak boleh satu orang dua orang, saya siapkan tiga orang, karena mungkin ada butuh ini, kemudian ada rujukan, nah komitmen saya satu tetap akan konsisten untuk yang jaga siang malam itu tiga orang, karena khawatir ada rujukan. Itu sudah saya lakukan," jelasnya.

Dr. Bahrum menjelaskan, pelayanan se tingkat Puskesmas secara aturan memang tidak diperbolehkan menyediakan obat yang akan dimasukkan dalam anus.

"Karena kita FKPT 1, kalau FKPT 2 lanjutan boleh, mau narkotika, penurunan pansa segera, parasetamol infus boleh. Nah saat ini kita gak boleh," terangnya.

"Kita udah sampaikan ke tingkat Dinas nanti akan buat formula tingkat Puskesmas tanda tangan dokter kita bunuh ini, nah itu didorong sama dinas, yang penting Puskesmas tanggung jawab."

"Ini InsyaAllah sudah di ACC saya gak mau kejadian ini berulang terus. Kita sudah berupaya," imbuhnya.

Baca juga: Ayah Rudapaksa dan Ancam Anak Kandung di Pontang Serang, Terbongkar Setelah Korban Curhat ke Bibi

Terakhir, Dr. Bahrum menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien yang mendapat pelayanan kurang baik di Puskesmas Pontang.

"Yang pasti semua pelayanan ada keterbatasan dan kekurangan, itu yang akan kita terus perjuangkan dan perbaiki."

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas mungkin antara komunikasi yang salah, saya kan tidak bisa pantau," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved