Kemendukbangga/BKKBN Kucurkan DAK 2025 di Banten senilai Rp100 M, Sukseskan Program Bangga Kencana
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengucurkan anggaran dana khusus (DAK) Sub Bidang KB TA 2025 untuk kabupaten/kota di Banten
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengucurkan anggaran dana khusus (DAK) Sub Bidang KB Tahun Anggaran 2025 untuk seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Bantuan DAK itu diberikan kepada delapan kabupaten kota dan provinsi dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2025 di Hotel Aston Serang, Selasa (12/8/2025).
Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Rusman Efendi mengatakan dana bantuan DAK ini diberikan guna menjalankan program pemerintah pusat di masing-masing daerah.
"Dana alokasi khusus ini adalah untuk program-program nasional yang dilakukan di daerah yang berhubungan dengan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Bangga Kencana. Dana itu diserahkan melalui DAK yang nanti akan dikelola oleh daerah agar program pembangunan Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bisa berjalan baik tanpa ada hambatan," ujarnya di Aston, Kota Serang, Selasa (12/8/2025).
Baca juga: Bejat! Ayah Tiri di Serang Cabuli Anak di Bawah Umur sampai 20 Kali, Modus jadi Bos Mafia
Penyerahan simbolis Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang KB Tahun Anggaran 2025 dengan jumlah total senilai Rp 100.963.633.000 untuk Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten dilakukan langsung oleh BKKBN Banten dan Pemprov Banten.
Anggaran tersebut diberikan kepada sembilan daerah.
- DP3AKKB Provinsi Banten : Rp 200.000.000,-
- Kabupaten Pandeglang : Rp 17.211.631.000,-
- Kabupaten Lebak : Rp 16.945.956.000,-
- Kabupaten Tangerang : Rp 19.763.916.000,-
- Kabupaten Serang : Rp 17.760.230.000,-
- Kota Tangerang : Rp 7.393.140.000,-
- Kota Cilegon : Rp 3.709.446.000,-
- Kota Serang : Rp 7.142.714.000,-
- Kota Tangerang Selatan : Rp 9.036.600.000,-
"Diharapkan melalui anggaran dari DAK, pembangunan ini bisa betul-betul sampai menyentuh kepada masyarakat, kepada keluarga-keluarga termasuk agar orang yang masuk tergolong unmet need KB yang harusnya sudah ber-KB belum ber-KB itu dilayani digerakan dengan program ini," ungkapnya.
Di samping itu, Rusman memaparkan capaian Program Bangga Kencana 2024 di Banten, di antaranya TFR 1,98 (rasio capaian 98,98 persen), ASFR remaja 13,9 per 1.000 WUS (125,87 persen), MCPR 63,6 persen (106 % ), unmet need turun menjadi 10,3 % , serta 97,4 % Kampung KB sudah berklasifikasi mandiri.
Baca juga: Ekonomi Tangsel Tumbuh 3,62 Persen Pada Triwulan 1 2025, Sektor Konstruksi Jadi Pendongkrak
Adapun terkait Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN di Banten hingga Juli 2025:
- Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) telah membantu 15.068 sasaran (baduta, bumil, busui) dengan dukungan Rp 2,68 miliar dari 354 orang tua asuh.
- Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) menjangkau 78,26 % lokasi target dan membina 310.147 keluarga.
- Program Lansia Berdaya (SIDAYA) mencatat 98,17 % anggota BKL aktif dan 95,28 % lansia mengikuti sekolah lansia.
- Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) mencapai 100 % keterlibatan komunitas ayah di beberapa indikator.
“Rakorda ini bukan sekadar forum evaluasi, tetapi momentum menyatukan visi pusat dan daerah agar setiap rupiah anggaran memberikan manfaat maksimal. Target kita bukan hanya angka, tapi perubahan nyata bagi keluarga Indonesia,” ungkapnya.
Dalam rakorda juga diwarnai pengukuhan Ayah Bunda GenRe & OTA GENTING untuk kepala daerah se-Banten, penyerahan DAK Subbidang KB 2025, pemberian 18 kategori penghargaan, penandatanganan sembilan MoU/PKS dengan perguruan tinggi dan mitra strategis, serta panel diskusi terkait peta jalan kependudukan, gizi, evaluasi capaian program, dan praktik baik percepatan penurunan stunting.
Sementara itu, Asisten Daerah I, Komarudin, menyampaikan bahwa bonus demografi Banten yang mencapai 70,1 % penduduk usia produktif harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM.
“Kalau dikelola dengan baik, bonus ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Tapi tanpa kualitas, justru menjadi beban. Pembangunan keluarga adalah pondasi utama untuk mencetak generasi unggul,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi inovasi GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang terbukti menurunkan prevalensi stunting Banten dari 24 % pada 2023 menjadi 21,1 % pada 2024.
“Ini bukti kerja sama lintas sektor yang nyata. Harus kita lanjutkan dengan langkah yang lebih cepat dan terukur,” tambahnya.
Polisi Ringkus 9 Tersangka Produsen Tembakau Sintetis, Dijual Lewat Online |
![]() |
---|
Tiga Rekomendasi Destinasi Wisata Keren di Tengah Kota Tangsel untuk Liburan Akhir Pekan |
![]() |
---|
Bupati Serang Ratu Zakiyah Kunjungi Pulau Tunda, Hadirkan Investor China |
![]() |
---|
Rekomendasi 3 Hotel dengan Fasilitas Kolam Renang di Kota Serang, Mulai dari Rp400 Ribu |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran Ciledug Indah Tangerang: 5 Kontrakan Ludes Dilalap Si Jago Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.