HUT ke 80 RI

Kilas Balik 80 Tahun RI Merdeka, Ternyata Indonesia Pernah Dipimpin Pahlawan Asal Banten Ini

Syafruddin Prawiranegara merupakan sosok Pahlawan Nasional asal Serang Banten, yang terlupakan dalam sejarah Indonesia.

Editor: Ahmad Haris
Kolase TribunBanten.com/Net
Kolase foto Syafruddin Prawiranegara dan foto buku biografi beliau. 

TRIBUNBANTEN.COM - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, atau HUT ke-80 RI akan segera tiba, pada Minggu (17/8/2025) besok.

Di usianya yang ke-80 tahun, Indonesia mengalami banyak sekali peristiwa sejarah. 

Selamat 80 tahun ini, Indonesia telah memiliki 8 presiden. 

Baca juga: Lihat Lagi Sosok dan Profil Lengkap Soakarno, Sang Bapak Proklamator RI

Namun ternyata, terdapat sosok penting setingkat presiden, yang pernah mengendalikan pemerintahan di Indonesia

Dia adalah Syafruddin Prawiranegara.

Syafruddin Prawiranegara adalah sosok tokoh penting asal Banten dalam sejarah Indonesia, yang sudah ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Tak banyak yang tahu jika Indonesia pernah punya seorang presiden bernama Syafruddin Prawiranegara.

Syafruddin Prawiranegara merupakan sosok yang terlupakan dalam sejarah.

Padahal ia berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa pembentukan pemerintahan darurat.

Dalam hal ini, Syafruddin pernah ditugaskan oleh Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI).

Ia diamanahkan untuk sebagai Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Ia menerima mandat dari Presiden Soekarno, ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda ll pada 19 Desember 1948.

Ia tercatat pada masa Demokrasi Liberal, pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia pertama.

Sebelum kemerdekan, Syafruddin pernah bekerja sebagai pegawai siaran radio swasta (1939-1940), petugas Departemen Keuangan Belanda (1940-1942), serta pegawai Departemen Keuangan Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Badan Pekerja KNIP (1945), yang bertugas sebagai badan legislatif di Indonesia sebelum terbentuknya MPR dan DPR.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved