Teks Khutbah Salat Jumat 22 Agustus 2025: Bekal yang Dibawa Pulang untuk Memupuk Ketakwaan

Salat Jumat adalah salat wajib bagi laki-laki muslim yang memenuhi syarat, yang dilaksanakan setiap hari Jumat, menggantikan salat Zuhur.

Editor: Vega Dhini
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Sholat Jumat di Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf, Makassar, Sulsel, Jumat (25/9/2015). 

Kasih sayang dalam interaksi sosial menjadi fondasi bagi tercapainya persatuan dan terwujudnya persatuan menjadi modal penting bagi kemajuan peradaban. Dengan demikian, silaturahmi dalam pengertian ini menjadi sangat penting keberadaannya di tengah kehidupan umat manusia. Silaturahmi menjadi perekat terbaik bagi keberlangsungan persatuan dalam suatu bangsa dan sekaligus menjaganya dari potensi konflik yang bisa saja terjadi di tengah pluralitas manusia terutama pada konteks masyarakat Indonesia. Dalam Q.S. Al-Hujurat [49]: 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ .

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”

Allah Swt menerangkan bahwa heterogenitas latar belakang manusia merupakan sesuatu yang niscaya atau sunnatullah, dan cara untuk menyikapinya ialah melalui ta‘āruf (saling kenal-mengenal satu sama lain). Dalam konteks berbangsa dan bernegara, ta‘āruf yang dilakukan harus juga dilengkapi dengan silaturahmi. Sebab dengan itu, perkenalan yang terjadi tidak hanya formalitas belaka namun juga diikuti dengan aktualisasi interaksi yang memiliki tendensi keimanan berupa raḥmah atau kasih sayang. Bukankah melalui silaturahmi, umat Islam tidak hanya mendapatkan nuansa persaudaraan (ikhwah) yang dirajut oleh raḥmah (kasih sayang), namun juga keberkahan berupa perpanjangan umur serta kelapangan rezeki, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.

“Siapa saja yang mendamba agar dilapangkan rezekinya serta dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

"Semoga Allah memberkahi saya dan Anda dengan Al-Qur'an yang Mulia dan memberi manfaat bagi saya dan Anda dengan ayat-ayat dan zikir yang bijak di dalamnya. Saya sampaikan ini dan saya memohon ampunan Allah untuk saya, Anda, dan seluruh umat Muslim atas segala dosa, maka mohonlah ampunan-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Khutbah Kedua

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ المُرْسَلِينَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ المَحْبُوبُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَالتَّقْوَى هِيَ وَصِيَّةُ رَبِّ العَالَمِينَ لِلْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ مِنْ خَلْقِهِ، فَقَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ العَزِيزِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .وَأَمَرَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤْمِنِينَ بِالصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ كَمَا قَالَ فِي القُرْآنِ :إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً .اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ يَسِّرْ لَنَا أُمُورَنَا وَحَصِّلْ مَقَاصِدَنَا وَأَحْسِنْ مَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللَّهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر.

"Segala puji bagi Allah, yang telah memberi petunjuk kepada kita, dan kita tidak akan mendapat petunjuk seandainya Allah tidak memberi petunjuk kepada kita. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, semata, tanpa sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi kita Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, tidak ada nabi atau rasul setelahnya. Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepada Nabi para Rasul, Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Maka sekarang, wahai para hadirin yang terkasih, aku berpesan kepada kalian dan diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah SWT.

Maka, takwa adalah perintah Tuhan semesta alam kepada makhluk-Nya yang pertama dan terakhir. Dia berfirman dalam Kitab-Nya yang Mulia: "Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebagaimana seharusnya Dia ditakuti, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." Dan Dia memerintahkan umat Islam dan orang-orang beriman untuk mengirimkan shalawat kepada Rasulullah, sebagaimana Dia berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya Allah memberikan shalawat kepada Nabi, dan para malaikat-Nya [meminta-Nya untuk melakukannya]. Hai orang-orang yang beriman! Orang-orang yang beriman, kirimkanlah shalawat kepadanya dan sampaikan salam kepadanya dengan damai. Ya Allah, ampunilah orang- orang Muslim laki-laki dan perempuan, orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, yang hidup dan yang mati di antara mereka. Ya Allah, permudahlah urusan kami dan raihlah tujuan-tujuan kami. Dan orang-orang yang berbuat baik kepada kami adalah yang terbaik. Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka. Wahai hamba-hamba Allah! Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil, berbuat baik, dan memberi kepada kerabat. Dan Dia melarang kemaksiatan, dan [seperti] mengingatkan [manusia] dan kezaliman. Dia memerintahkan kamu agar kamu diingat. Maka ingatlah Allah, Yang Maha Besar, dan Dia akan mengingatmu. Dan bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat- Nya, Dia akan menambah bagimu. Dan mengingat Allah adalah lebih besar."

(Tribunnews.com/Latifah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved