TRIBUNBANTEN.COM - Gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, longsor.
Warga Perumahan Pesona Serpong, Kademanagan, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) khawatir dampak akibat longsor tersebut.
Ketua RW 08 Perumahan Pesona Serpong, Umi, mengatakan rasa khawatir warga timbul akibat longsoran sampah yang menimbun sebagian daerah aliran sungai (DAS) Cisadane yang tepat berlokasi di pinggiran perumahan.
Akibat timbunan sampah tersebut, berdampak tersendatnya aliran air sungai.
Warga takut sumbatan itu akan menyebabkan banjir pada kawasan perumahan tersebut.
"Kejadiannya pukul 01.00 dini hari. Tapi subuh pukul 05.00 air sempat naik ke empang di Perumahan Pesona," kata Umi saat ditemui di lokasi, Tangsel, Jumat (22/5/2020).
Pernyataan sama turut dilontarkan Geri, warga Perumahan Pesona Serpong.
Geri mengatakan bila tidak cepat dilakukan evakuasi pengangkatan sampah dari badan sungai akan berakibat banjir bagi wilayahnya.
Ditambah, hujan dengan curah tinggi kerap mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari belakang.
"Yang kami khawatirkan ada air kiriman dari Bogor. Dua hari yang lalu air dari Bogor itu ada 5 meter. Tapi kalau tanggul jebol seperti ini kemungkinan kita akan banjir," ucapnya.
Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangsel, Alex Prabu, meninjau lokasi Perumahan Pesona Serpong.
Melihat kondisi tersebut, Alex mengatakan bila longsor disebabkan konstruksi turap dinding TPA Cipeucang tidak sesuai standar yang diterapkan.
Sebab, pengakuan warga setempat konstruksi turap dibangun di atas tanah yang telah tertumpuk ratusan ton sampah.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (DLH Kota Tangsel) mengakui kapasitas sampah yang terdapat di TPA Cipeucang, Serpong, telah melebihi muatan penampungan.
Sekdis DLH Kota Tangsel, Yepi Suherman, mengatakan sampah yang dibuang ke TPA Cipeucang sebanyak ratusan ton setiap hari.