"Bukan kita nggak percaya orang yang mimpi Rasulullah ya, kan zaman kakek nenek, habib dan ulama terdahulu juga pernah mimpi. Ada yang bilang 'apa kamu sama aja mau bilang pemimpi Rasulullah itu jangan dipercaya?' Bukan begitu juga maksudnya, ini kan konteksnya beda. Bukan berarti kita nggak percaya orang mimpi Rasulullah, kita percaya kok. Tapi, kan nggak diumbar. Kalau diumbar kan jadi fitnah akhirnya," tandasnya.
Laporan Husein Shihab tertuang dalam surat laporan kepolisian dengan nomor Tanda Bukti Laporan LP/7433/XII/YAN.25/2020/SPKT PMJ tertanggal 14 Desember.
Dalam pelaporannya, disertakan pihak Terlapor yakni Haikal Hassan dan pemilik akun @wattisoemarsono.
Dugaan pidana yang diduga dilakukan kedua terlapor yakni Pasal 28 ayat 2 UU RI nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 156 huruf A KUHP dan atau Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Pasal tersebut berkaitan dengan tindak pidana menyebarkan berita bohong menyebabkan keonaran dan rasa kebencian.
Terkait dengan pernyatan Haikal Hassan yang bercerita mengaku bermimpi bertemu Rasulullah, ustaz Buya Yahya pernah memberikan ceramah soal makna bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Dalam video yang diunggah di akun YouTube Al-BahJah TV pada 6 Januari 2019, Buya Yahya menyampaikan beberapa hadis soal mimpi bertemu Rasullah.
Salah satu hadisnya berbunyi "Barang siapa yang melihat-Ku (Nabi Muhammad SAW) di dalam mimpi maka sungguh dia telah melihat-Ku sesungguhnya, karena sesungguhnya setan tak bisa menjelma menjadi aku", ucap Buya Yahya membacakan salah satu hadis.
Jadi, lanjut Buya Yahya, kalau ada orang yang bermimpi bertemu Rasulullah, ketahuilah itu benar.
Ia menyebut kalau mimpi bertemu Rasulullah adalah anugerah dan nikmat dari Allah SWT.
Akan tetapi, kata Buya Yahya, yang menjadi masalah bukan soal mimpinya, tapi ketika ada orang yang berdusta atas nama mimpi, bersusta kepada rasulullah dengan mimpi.
Buya Yahya juga mengingatkan kepada orang yang sudah bermimpi bertemu Rasulullah untuk dirahasiakan dan tidak diceritakan kepada orang lain.
"Maka yang belum pernah bermimpi bertemu Rasulullah jangan berdusta. Kemudian yang sudah pernah bermimpi itu adalah kabar gembira, rahasia antar dirimu dengan Allah, tak perlu cerita kepada siapa-siapa, takut jadi fitnah di masyarakat, takut ditiru oleh orang yang fasik lalu ditiru," ungkapnya.
Baca juga: Ini Bagian Percakapan yang Diklaim FPI Bukti Pengawal Habib Rizieq Tak Lakukan Serangan ke Polisi
Baca juga: Sekelompok Anggota FPI Juga Geruduk Polresta Tangerang, Minta Ditahan dan Rizieq Dibebaskan
Ada pun makna dari mimpi bertemu Rasulullah , ada sebagian yang mengatakan kalau barang siapa yang melihat Rasulullah di alam mimpi, maka ia sama dengan melihat Rasulullah di alam nyata.
"Sebagian lagi mengatakan kalau yang bermimpi Rasulullah, dia akan dipertemukan khusus dengan Rasulullah di surga nanti. Kalau di surga banyak orang yang melihat nabi, akan tetapi kedekatannya berbeda-beda," ucapnya.