Pembelajaran Jarak Jauh Solusi Kegiatan Belajar-Mengajar di Masa Pandemi

Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

talkshow : “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?”.

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat sejak pertengahan Januari lalu.

Vaksinasi bertujuan untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 dan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Namun, meskipun vaksinasi sudah berjalan pembelajaran di sekolah masih berlangsung online, seperti di BPK Penabur Jakarta yang pada semester genap tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Hal ini berkaitan dengan keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Baca juga: Kisah Penjual Jamu yang Laris Saat Pandemi, Bisa Sekolahkan Anaknya Hingga Lulus Kuliah

Baca juga: Warga Kampung Gowok Serang Punya Peternakan Domba, Separuh Keuntungan Disumbangkan Untuk Sekolah

Ketua BPK Penabur Jakarta, Ir.Antono Yuwono, mengatakan BPK Penabur Jakarta selalu mengikuti aturan dan keputusan pemerintah.

"Mengenai apakah ke depan akan tetap menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau blanded learning kami akan memantau dan mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang ada.” ujarnya, saat memberi kata sambutan pada talkshow : “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?”. Tayang secara langsung via Zoom dan YouTube Channel BPK PENABUR Jakarta (30/01).

“Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?” menghadirkan narasumber yang memberikan pemahaman utuh kepada orang tua peserta didik di Indonesia mengenai alasan mengapa pembelajaran di sekolah masih berlangsung online.

Acara ini dipandu oleh Sylvian Chrisyan, Kepala SMAK 1 PENABUR Jakarta.

Pada aspek kesehatan, dr. Siti Tarmizi, juru bicara program vaksinasi Covid-19 serta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direkotrat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan penjelasan mengenai penyebaran pandemi Covid-19 di wilayah jabodetabek, bahayanya, dan sekaligus memotivasi agar masyarakat tetap menjaga kesehatan keluarga selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ia juga menjelaskan kaitan antara vaksinasi dengan pembelajaran online.

Penjelasan tersebut diperlengkapi oleh Jumeri, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang memberikan pemahaman akan pentingnya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anak usia dini/ pra sekolah, SD, SMP, dan SLTA selama masa
pandemi Covid-19.

“PJJ adalah satu-satunya upaya untuk membentuk pelayanan kepada anak di Indonesia pada masa pandemi Covid-19," kata dia.

Menurut dia, kesiapan tatap muka bergantung kepada keputusan pemda yang tertera pada SKB 4 Mentri, di Jakarta pemprov belum mengizinkan karena laju Covid-19 masih tinggi dan berbahaya jika diadakan sekolah offline.

Baca juga: Awal Belajar Tatap Muka Bermasalah, Sekolah Wajibkan Puluhan Siswi Non-Muslim Pakai Hijab Diprotes

Baca juga: RESMI! Pemprov Banten Tunda Pelaksanaan Belajar Secara Tatap Muka di Sekolah

"Pendidikan bermakna kolaborasi guru, ornag tua, dan anak. Guru tidak perlu khawatir karena banyak sumber penilaian, gunakan penilaian karakter dan kognitif," ungkap Jumeri.

Pada akhir talkshow, Novita Tandry seorang psikolog anak dan remaja yang juga selebgram turut mengajak setiap orang tua peserta didik di Indonesia agar memahami kesulitan keluarga, guru, dan anak sebagai siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), serta tips mendampingi anak saat belajar dari rumah.

Berita Terkini