Adapun bangunan tersebut tidak terawat dan tidar terurus pembangunannya.
Lantaran saat ini, Dindikbud Banten masih menghitung skala prioritas.
"Dindik bukan tidak menganggarkan, kita menganggarkan cuma peruntukannya skala prioritas," katanya.
"Toh gedung itu tidak ditempati, anak masih tetap belajar, no problem, nyaman, makan minum tidak terbengkalai, listrik tidak mati," sambungnya.
Bahkan pada anggaran perubahan tahun 2022, pihaknya telah membelikan kasur untuk siswa di asrama.
Disampaikan Tabrani, saat ini pihaknya sedang fokus untuk pemenuhan sarana dan prasarana.
Untuk sekolah yang selama ini menumpang di bangunan sekolah lain atau filial.
Diakuinya sejak 2021 sampai saat ini, sudah 19 unit sekolah baru (USB) yang dibangun untuk sekolah filial dari total 23 sekolah filial yang ada di Banten.
Selain pembangunan USB, kesejahteraan guru baik di sekolah negeri maupun swasta menjadi prioritas berikutnya.
Baca juga: Harga BBM di Banten 3 Februari 2023, Perbandingan Harga di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan Bp
"Belum lagi pembangunan ruang kelas baru dan ruang praktek siswa,” terangnya.
Sehingga CMBBS bukan tidak menjadi prioritas bagi Dindikbud Provinsi Banten.
"OPD memiliki skala prioritas yang disesuaikan dengan target RPMJD 2017-2022 dan saat ini RPD," tukasnya.