TRIBUNBANTEN.COM - Ayuk Latifah dicopot dari jabatanya sebagai Presiden Mahasiswa (presma) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Tak hanya presma, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Solo pun dinonaktifkan.
Keputusan itu merupakan hasil Sidang Dewan Kode Etik UIN Solo yang ditandatanganinya surat oleh Rektor Prof Mudofir pada Rabu (9/8/2023).
Baca juga: Waduh! DEMA UIN Solo Diduga Terima Aliran Dana Rp160 Juta dari Aplikasi Pinjol
Pencopotan dan penonaktifan DEMA UIN Solo buntut dari memorandum of understanding (MoU) dengan sponsor pinjaman online (pinjol), terkait kegiatan PBAK dan Festival Budaya mahasiswa baru 2023 tanpa sepengetahuan universitas.
MOU ditandatangani oleh Ketua Dema UIN RM Said Surakarta Ayuk Latifah dan pihak PT Infinity Plus Jakarta diduga pinjaman online (pinjol) ilegal.
"DEMA Universitas dihentikan sementara sampai waktu yang tidak ditentukan dan Ketua DEMA Universitas dicopot," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Imam Makruf, saat membacakan putusan.
Kemudian, untuk kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) diambil ke pihak Universitas dan Fakultas, melalui koordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama.
Langkah selanjutnya, Pihak Universitas juga akan melakukan pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan.
"Pertemuan untuk melakukan konfirmasi atas kerja sama dengan DEMA dengan lembaga yang ditunjuk," jelasnya.
Selain itu, Imam Makruf menjelaskan pihak universitas juga akan membuka layanan aduan untuk mahasiswa baru yang telah mendaftarkan data diri KTP ke akun pinjol tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Mahasiswa Baru Diminta Daftar Pinjol, DEMA UIN Raden Mas Said Surakarta Dinonaktifkan, Ketuanya Dicopot"