Alasan Warga di Empat Desa Tolak Pembangunan TPST Regional di Cileles

Penulis: Misbahudin
Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) regional di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten.

Kepada TribunBanten.com, Suntama, warga Kampung Pasir Awi, Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, mengaku keberatan dengan adanya TPST yang tidak jauh dari rumahnya. 

"Tentu saya menolak, karena dampaknya ini pasti kemana-mana. Apalagi baunya pasti ke permukiman warga," katanya, Minggu (1/12/24). 

"Iya aja kalau baru-baru mah biasa aja, cuma kedepannya pasti banyak," sambungnya. 

Menurut Suntama, penolakan tidak hanya dirinya saja, melainkan masyarakat yang lain juga ikut sama-sama menolak.

"Memang bukan saya saja yang menolak, tapi hampir semuanya juga menolak," ujarnya. 

Suntama mengaku, belum mendapatkan informasi terkait wacana awal pembangunan TPST.

"Jadi kita gak tau awalnya, tiba-tiba mau dibangun saja, tanpa adanya sosialisasi dari pihak manapun itu," ucapnya. 

Baca juga: TPST Margatirta di Lebak Jadi Solusi Pembuangan Sampah DKI dan Banten, Berdiri di Lahan 150 Hektar

Kepada TribunBanten.com, Nuni Saputra, warga Kampung Cikalahang, Desa Pasirgintung, Kecamatan Cikulur,  mengatakan bahwa warga kampung Cikalahang sepenuhnya menolak TPST tersebut. 

Sebab, banyak contoh yang ada di beberapa daerah terkait TPST yang tidak sesuai dengan rencannya. 

"Khawatir hanya kamuflase doang, karena rencana awal masyarakat tidak diberi tau, kemudian sosialisasi kami belum pernah denger juga. Tiba-tiba ada pembangunan akses jalan saja," katanya, Minggu (1/12/24). 

"Ya intinya kami sebagai warga menolak TPST yang ada di Cileles itu," tambahnya. 

Menurut Nuni, keberadaan TPST yang ada di Cileles akan berdampak ke permukiman warga, lantaran lokasinya juga tidak terlalu jauh. 

"Pokonya ini pasti kemana-mana dampaknya, baik ke lingkungan, kesehatan dan juga air bersih," ujarnya. 

Berita Terkini