"Kami intinya sudah mendengar. Baik permohonan yang diajukan oleh tim penasihat hukum, juga tanggapan dari penuntut umum. Terkait permohonan untuk satu minggu tadi, majelis juga sudah bermusyawarah dan telah mengambil sikap bahwa tidak mengesampingkan permohonan yang sudah diajukan. Namun kami tetap bersikap karena memang keppres berupa abolisi yang ditujukan hanya kepada satu orang," kata Hakim Dennie Arsan.
"Satu orang terdakwa tidak menunjuk kepada terdakwa lainnya. Walaupun perkara atau kasusnya adalah bersamaan. Namun pemeriksaan perkara ini majelis mengambil sikap untuk tetap dilanjutkan. Sementara kalau pun nanti ada perkembangan terbaru ya majelis juga akan menentukan sikapnya lagi. Demikian," tandasnya.
Diketahui perkara dugaan korupsi impor gula melibatkan Kementerian Perdagangan periode 2015-2016 masih berlanjut di PN Tipikor Jakarta Pusat.
Baca juga: Tom Lembong Tetap Laporkan Hakim Kasus Impor Gula ke MA dan KY, Pasca Bebas Berkat Abolisi Presiden
Para terdakwa dari pihak swasta yang masih menjalani proses hukum ialah Tony Wijaya NG dari PT Angels Products (AP), Then Surianto Eka Prasetyo melalui PT Makassar Tene (MT), Hansen Setiawan dari PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ).
Kemudian Indra Suryaningrat dari PT Medan Sugar Industry (MSI), Eka Sapanca dari PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) dan Wisnu Hendra ningrat dari PT Andalan Furnindo (AF).
Terdakwa lainnya Hendrogiarto A. Tiwow dari PT Duta Sugar International (DSI), Hans Falita Hutama dari PT Berkah Manis Makmur (BMM) dan Ali Sandjaja Boedidarmo dari PT Kebun Tebu Mas (KTM).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com