“Kami memilih jurusan pertanian karena potensi di sini banyak. Harapannya, ke depan bisa dikelola lebih modern, tidak lagi tradisional,” ujarnya.
Kades Parungkunjang, Kecamatan Cileles, Heri Nauvali, mengatakan administrasi sudah rampung, tetapi pihaknya kesulitan mencari calon penerima yang memenuhi kriteria jurusan yang ditentukan.
“Di desa kami masih banyak warga miskin yang kurang minat melanjutkan pendidikan. Kuliah biasanya diminati kalangan menengah ke atas,” katanya.
Ia berharap pemerintah kabupaten dan provinsi membuat pelatihan keterampilan kerja.
“Misalnya, kalau ada warga yang berbakat di otomotif, bisa dimasukkan ke bengkel besar untuk mendapat sertifikat, supaya setelah praktik mereka bisa langsung bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Sindangsari, Yudi, mengatakan penjaringan calon penerima masih dalam proses, ditambah dana Banprov belum turun.
“Berdasarkan kebutuhan, Desa Sindangsari kemungkinan mengambil jurusan pertanian, supaya potensi desa bisa digali dan dimanfaatkan. Apalagi mereka nanti kembali ke desa, ini peluang bagus,” katanya.