Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani, menegaskan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih tersedia sebanyak 1,3 juta ton hingga akhir tahun 2025.
Jumlah tersebut dinilai sangat mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
“Masyarakat tidak perlu ragu atau bimbang. Stok ini akan kami salurkan semaksimal mungkin untuk kemaslahatan masyarakat,” kata Rizal, saat sidak ke Pasar Rau, Kota Serang, Rabu (20/8/2025).
Baca juga: MUTASI TNI 2025: 15 Komandan Korem Dimutasi, Ini Daftarnya, Ada Jambi, Serang dan Lampung
Bulog hingga saat ini telah menyalurkan sekitar 45 ribu ton beras ke berbagai jalur distribusi di seluruh Indonesia.
Rizal menjelaskan, penyaluran beras dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Sesuai juknis dari Bapanas, Bulog sebagai operator menyalurkan beras melalui tujuh jalur,” ujarnya.
“Pertama, kepada pedagang pengecer di pasar; kedua, lewat Koperasi Desa Merah Putih; ketiga, melalui instansi pemerintah termasuk TNI dan Polri; serta melalui ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Selain itu juga melibatkan seluruh stakeholder pemerintahan, kementerian, lembaga, dan BUMN,” jelas Rizal.
Adapun penyaluran beras setiap harinya mencapai sekitar 7 ribu ton.
“Tadi malam sudah tersalur 6 ribu ton, mudah-mudahan hari ini bisa 7 ribu ton,” tambahnya.
Selain menjaga pasokan, Bulog juga memastikan kualitas beras tetap prima sebelum sampai ke masyarakat.
“Kualitas kami jaga sejak di gudang, mulai dari fumigasi hingga pemeliharaan rutin setiap bulan. Sehingga beras yang keluar dari Bulog harus bersih, sehat, tidak ada kutu, dan bebas kotoran,” ungkap Rizal.
Menanggapi isu penimbunan beras, Rizal menegaskan stok cadangan beras nasional dikelola secara ketat. Seluruh proses distribusi dipantau melalui aplikasi khusus agar tidak terjadi penyalahgunaan.
“Pengawasan kami lakukan dengan ketat. Tidak ada penimbunan karena semua sesuai juknis dan tercatat melalui aplikasi SPHP. Jadi distribusi bisa dipantau secara transparan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bulog juga memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam menjaga kelancaran distribusi.
“Dengan Pemda kami bekerja sama melalui BUMD di tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi. Alhamdulillah sudah berjalan rutin, sehingga distribusi beras SPHP terjaga dan tidak ada hambatan di lapangan,” pungkas Rizal.