Cegah DBD Meningkat, Dinkes Banten Minta Satu Orang di Setiap Rumah Jadi Juru Pemantau Jentik Nyamuk

Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten meminta agar seluruh masyarakat di "Tanah Jawara" bersama-sama melakukan PSN

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Tajudin
Hermina Hospital
ILUSTRASI - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten meminta agar seluruh masyarakat di "Tanah Jawara" bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

TRIBUNBANTEN.COM - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten meminta agar seluruh masyarakat di "Tanah Jawara" bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Hal itu sangat dianjurkan dilakukan, demi dapat menekan kasus sakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, kasus DBD erat kaitannya dengan musim pancaroba, dari cuaca panas berganti hujan, dan dipastikan menimbulkan adanya genangan air.

Genangan-genangan air tersebut berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak dan menghasilkan jentik nyamuk.

Baca juga: Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti Sebut Ahli Gizi di Puskesmas Tak Boleh Nyambi di Dapur SPPG

Untuk itu, Ati mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk, agar dapat mengantisipasi lonjakan kasus DBD.

Menurutnya, setiap satu orang di setiap rumah dapat menjadi juru pemantau jentik, untuk kemudian dilakukan pemberantasan sarang nyamuk.

"Kunci utama (menekan kasus DBD-read), bagaimana memberantas sarang nyamuk menjadi poin utama, dengan mengaktifkan tim pemantau jentik di setiap rumah, minimal di setiap rumah ada satu anggota keluarganya menjadi juru pemantau jentik," ujar Ati Pramudji Hastuti kepada awak media, di KP3B, Kota Serang, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN menjadi hal yang utama dalam menekan kasus DBD, karena Fogging tidak menyelesaikan masalah.

"Karena Fogging atau tindakan pengasapan menggunakan insektisida atau pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa secara cepat dan luas, ternyata tidak menjadi satu penyelesaian masalah," jelasnya.

Ati menjabarkan, meskipun belum mengalami kenaikan yang signifikan, tetapi tren kasus DBD di Provinsi Banten sudah mulai mengalami kenaikan.

"Oleh karenanya, kita sudah antisipasi dengan adanya surat edaran Gubernur Banten kepada seluruh camat dan kepala desa atau lurah, untuk mengaktifkan kerja baksi di setiap lingkungan," pungkas Ati.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved