Berita Pemkot Tangsel
Jelang Musim Penghujan, Warga Tangsel Diminta Waspada DBD
Petugas Dinkes Kota Tangsel mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terhamus timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Menjelang musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terhamus timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalnya hingga Agustus 2025 ini terdapat lebih dari 400 kasus DBD yang menyerang warga Kota Tangsel.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kota Tangsel dr. Allin Hendallin Mahdaniar, saat dikonfirmasi Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Dinkes Lebak Imbau Mayarakat Waspadai Penyakit DBD Mengintai
"Data penularan kasus DBD di Kota Tangerang Selatan dari tanggal 01 Januari s.d 22 Agustus Tahun 2025 yaitu sebanyak 487 kasus, dengan tidak ada kematian," ujarnya.
"Sedangkan kasus DBD Januari s.d Desember tahun 2024 sebanyak 754 kasus dengan tidak ada kematian," sambungnya.
Allin menjelaskan, berkaca pada catatan penularan DBD pada 2024, tren peningkatan penularan DBD terjadi di bulan Oktober sampai dengan Mei 2025.
Sementara kasus DBD tertinggi pada 2025, lanjut Allin, terjadi di Kecamatan Pondok Aren dengan 112 kasus,
"Dan untuk kasus DBD terendah terdapat di Kecamatan Setu dengan 41 kasus," ucapnya.
"Sedangkan untuk kasus DBD kelurahan tertinggi terdapat di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Serua Indah, Kelurahan Pondok Pucung, dan Kelurahan Kedaung dengan 20 kasus DBD," imbuhnya.
"Sementara kelurahan dengan kasus terendah yakni Kelurahan Buaran, Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Ciputat, dan Setu dengan 2 kasus, Kelurahan Paku Alam 1 kasus dan Kelurahan Pakulonan tidak ada kasus DBD," papar Allin.
Oleh karena kata dia, sebagai upaya pengendalian DBD pihaknya juga telah melakukan berbagai program, yang meliputi pencegahan dan pemutusan rantai penularan.
"Dinkes Kota Tangsel telah melakukan berbagai program, mulai dari Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M plus dengan program gerakan 1 rumah 1 jumantik, serta penyemprotan fogging di wilayah terjadi penularan," kata Allin.
Menurutnya, pemutusan rantai penularan DBD diperlukan kolaborasi dan komitmen bersama antara pemerintah dan juga masyarakat.
"Cara paling mudah seperti menguras, mendaur ulang dan menghindari gigitan nyamuk. Serta menjadi penggerak Gerakan 1 rumah 1 jumantik di rumahnya masing-masing," ucapnya.
DPRD Pandeglang Kritik Pemkab Soal Kerja Sama Sampah dengan Tangsel: Minim Kajian, Picu Penolakan |
![]() |
---|
Seorang Pengendara Mobil Dianiaya Pengendara Motor di Tangsel, Korban Alami Luka di Wajah dan Tangan |
![]() |
---|
Pemkot Tangsel Buka Opsi Buang Sampah ke Lulut Nambo Bogor, Jika Kerja Sama dengan Pandeglang Batal |
![]() |
---|
Pilar Saga: Pelayanan Informasi di Tangsel Diberikan hingga Menyentuh Disabilitas |
![]() |
---|
Sampahnya Ditolak Warga Pandeglang di TPA Bangkonol, Ini Respon DLH Tangsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.