Kisah Pemuda di Serang Banten: Ogah Kerja di Pabrik, Pilih Jualan Ayam Bakar, Segini Omzetnya

Kisah inspiratif pemuda di Serang yang menolak kerja pabrik dan memilih berjualan ayam bakar. Kini omzetnya tembus Rp 1 juta per hari.

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Haris/TribunBanten.com
Abun Nuchi (38), warga Kebon Jahe, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang saat berjualan ayam bakar dan ayam goreng penyet. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Haris

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kisah inspiratif datang dari Abun Nuchi (38), warga Kebon Jahe, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang

Ia memilih meninggalkan pekerjaan sebagai karyawan dan beralih menjadi pedagang ayam bakar demi mencari penghasilan lebih baik.

Pilihan Abun membuka usaha kuliner Waroeng Ayam Bakar di depan Masjid Jami Roudhotul Muttaqin, Kebon Jahe, Ciparepada 2021. Keputusan itu menjadi titik balik ekonomi keluarganya. 

Baca juga: Pernah Dianggap Gila, Ini Kisah Firdiansyah, Pendiri Kampung Robot di Tangsel

Sebelumnya, ia sempat bekerja di konter handphone dengan sistem bagi hasil, namun merasa pekerjaan itu tidak memberikan kebebasan.

“Di pabrik atau kerja ikut orang itu rasanya enggak bebas. Enggak cocok, enggak enak disuruh-suruh,” ujarnya kepada TribunBanten.com.

Bawa 60 Potong Ayam per Hari

Setiap hari, Abun membawa 46 hingga hampir 60 potong ayam pejantan, setara dengan 8-9 ekor ayam. 

Menu utamanya adalah ayam bakar dan ayam penyet, dua hidangan favorit masyarakat Serang.

Yang membuat dagangannya cepat dikenal adalah racikan sambalnya. Abun meracik sendiri sambal merahnya, sementara sambal hijau ia adaptasi dari resep orang lain.

“Alhamdulillah pelanggan puas. Banyak yang balik lagi,” katanya.

Omzet Tembus Rp 1 Juta per Hari

Berjualan ayam bakar ternyata memberi hasil yang tidak main-main. Abun mengaku omzet hariannya stabil di angka lebih dari Rp 1 juta. 

Dari jumlah itu, ia mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per hari.

Baginya, berdagang bukan hanya soal penghasilan, tetapi juga soal kebebasan dan kebanggaan.

“Kalau jualan, punya kita sendiri. Kita yang jadi bosnya, bisa ketemu orang baru juga,” ujar ayah tiga anak itu.

Menafkahi Keluarga dengan Usaha Sendiri

Di tengah ketatnya persaingan kerja, pilihan Abun membangun usaha kuliner terbukti membawa berkah. Ia kini mampu menafkahi istri dan ketiga anaknya dari usaha yang ia rintis sendiri.

“Alhamdulillah dengan berdagang bisa menafkahi keluarga,” ucapnya.

Kisah Abun menjadi bukti bahwa peluang usaha bisa datang dari mana saja, selama ada kemauan untuk bekerja keras dan konsisten.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved